Stereotip Cina Itam Terhadap Pedagang Pidie (Studi di Wilayah Keutapang Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar)

Az-zahra, 180501114 (2023) Stereotip Cina Itam Terhadap Pedagang Pidie (Studi di Wilayah Keutapang Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Adab dan Humaniora.

[thumbnail of Stereotip Cina Itam Terhadap Pedagang Pidie (Studi di Wilayah Keutapang Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar)] Text (Stereotip Cina Itam Terhadap Pedagang Pidie (Studi di Wilayah Keutapang Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar))
Az Zahra, 180501114, FAH, SKI, 082219868923.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (8MB)

Abstract

Penelitian ini tentang Stereotip Cina Itam Terhadap Pedagang Pidie (Studi di Wilayah Keutapang, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analisis yang berupa kajian lapangan dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asal usul sebutan Cina Itam terhadap pedagang Pidie terkait dengan sejarah perdagangan Aceh dengan mancanegara pada masa Sultan Iskandar Muda yang sebagian besar dilakukan oleh pedagang Pidie. Diskursus sebutan Cina Itam karena prestasi mereka yang dianggap sejalan dengan keberhasilan ekonomi para saudagar Cina. Adapun kosakata “itam” karena wajah dan postur fisik sebagian orang Pidie mirip dengan wajah orang Hindustan. Antara pedagang Pidie dan pedagang Cina memiliki banyak kesamaan dalam hal merantau, dagang, anak magang dan juga strategi dagang. Adapun perbedaan pedagang Cina dan pedagang Pidie ialah terletak pada penerapan nilai-nilai agama. Karena para pedagang Pidie cenderung dianggap sukses secara ekonomi dan mampu menguasai pasar, stereotip atau prasangka akan menyertai mereka akibat kecemburuan sosial karena persaingan dagang. Sebagian besar masyarakat sekitar pasar Keutapang percaya bahwa pedagang Pidie lebih memiliki etos kerja yang baik dan pandai berdagang. Namun, selain stereotip positif yang muncul, ada pula stereotip negatif yaitu masyarakat Pidie pelit dan tidak mau kalah saing. Adanya stereotip tentang pedagang Pidie, menimbulkan tanggapan yang berbeda-beda di kalangan pedagang Pidie. Ada yang menganggap sebagai pujian, ada pula yang menganggap sebagai ejekan. Namun sebagian besar pedagang Pidie di Keutapang sekarang tidak mempermasalahkan pernyataan tersebut dan dianggap menjadi kebanggaan bagi pedagang Pidie di Keutapang.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Az-Zahra Az-Zahra
Date Deposited: 10 Feb 2023 02:14
Last Modified: 10 Feb 2023 02:14
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/26487

Actions (login required)

View Item
View Item