Komunikasi Antar Budaya Pada Perilaku Bullying Terhadap Dialek Bahasa Daerah Di Dayah Terpadu Al-Muslimun Gampong Matang Ubi Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara.

Penelitian ini berjudul: Komunikasi Antar Budaya Pada Perilaku Bullying Terhadap Dialek Bahasa Daerah Di Dayah Terpadu Al-Muslimun Gampong Matang Ubi Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara. Pada dasarnya perilaku bullying merupakan suatu perilaku yang tidak baik dan tercela untuk dilakukan, oleh karena itu perilaku bullying terhadap dialek bahasa daerah yang terjadi harus segera ditindak lanjuti, apabila hal tersebut terus diabaikan dan dibiarkan begitu saja bisa berdampak negatif pada mental korban yang di bully. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses interaksi dan komunikasi antar budaya yang berlangsung dan untuk mengetahui perilaku komunikasi antar budaya pada perilaku bullying terhadap dialek bahasa daerah serta dampak perilaku bulying terhadap komunikasi antar budaya di Dayah Terpadu Al-Muslimun Gampong Matang Ubi Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder dengan jumlah informan sebanyak 5 orang santriwati dan 2 orang pengurus asrama putri. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses interaksi komunikasi antarbudaya yang terjadi antara santriwati yang berbeda budaya bersifat interpersonal atau antarpribadi, komunikasi antar budaya pada perilaku bullying terhadap dialek bahasa daerah di Dayah Terpadu Al-Muslimun Gampong Matang Ubi Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara masih sering sekali terjadi, Dan dampak dari perilaku bullying terhadap komunikasi antarbudaya di Dayah Terpadu Al-Muslimun Lhoksukon yang dirasakan oleh beberapa santriwati yang menjadi korban bully yaitu menjadi lebih pendiam, malas untuk berbicara dengan teman yang lain, sulit percaya dengan orang lain, tidak berani untuk memulai pembicaraan, timbulnya rasa benci dan dendam dalam hati terhadap pelaku, dan tidak dapat menyatu dengan teman-teman disekitar.