Analisis Sistem Pengupahan Terhadap Pengrajin Anyaman Tas Bili Droe Dalam Perspektif Akad Ijarah ‘Ala Al-Amal (Studi Kasus Di Gampong Lampanah Tunong Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar)

Zakia Auliani, 180102054 (2022) Analisis Sistem Pengupahan Terhadap Pengrajin Anyaman Tas Bili Droe Dalam Perspektif Akad Ijarah ‘Ala Al-Amal (Studi Kasus Di Gampong Lampanah Tunong Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar). Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Analisis Sistem Pengupahan Terhadap Pengrajin Anyaman Tas Bili Droe Dalam Perspektif Akad Ijarah  ‘Ala Al-Amal] Text (Analisis Sistem Pengupahan Terhadap Pengrajin Anyaman Tas Bili Droe Dalam Perspektif Akad Ijarah ‘Ala Al-Amal)
Zakia Auliani, 180102054, FSH, HES, 082363129516.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (7MB)

Abstract

Biasanya penetapan upah pada setiap usaha itu berbeda-beda, hal itu tergantung pada kebijakan yang diterapkan oleh pemilik usaha, seperti penetapan upah pada pengrajin anyaman tas bili droe Di Gampong Lampanah Tunong yaitu upah yang dibayarkan setelah produk anyaman tersebut terjual. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana sistem penetapan upah pada pengrajin anyaman tas bili droe di Gampong Lampanah Tunong Kecamatan Indrapuri, Bagaimana pengaruh upah terhadap keefektifan kerja pihak pengrajin anyaman tas bili droe di Gampong Lampanah Tunong Kecamatan Indrapuri, Bagaimana praktik pengupahan terhadap pengrajin anyaman tas bili droe di Gampong Lampanah Tunong Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar di tinjau menurut perspektif akad Ijarah ‘Ala Al-Amal. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan normatif empiris dengan Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengupahan yang diterapkan pada usaha anyaman tas bili droe di Gampong Lampanah Tunong Kecamatan Indrapuri ialah upah yang diberikan setelah produk anyaman tersebut terjual, yang mana tidak ada ketetapan waktu yang jelas kapan waktu terjual produk tersebut. Upah-mengupah yang dilakukan pada usaha ini juga tidak menggunakan akad yang mengikatnya, tetapi seakan-akan telah terjadi kesepakatan (akad). Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem pengupahan yang diterapkan belum sesuai dengan pespektif akad ijarah ‘ala al-amal, dimana dalam praktiknya Shighat akad tidak jelas. Dalam akad apabila tidak memenuhi syarat keabsahan akad, maka akad tersebut menjadi fasid (batal).

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Zakia Auliani Zakia
Date Deposited: 08 Feb 2023 02:24
Last Modified: 08 Feb 2023 02:24
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/26545

Actions (login required)

View Item
View Item