Analisis Kesulitan Membaca Permulaan Siswa Kelas I MIN 1 Nagan Raya.

Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif dan sangat penting bagi kehidupan. Membaca adalah kegiatan utama khususnya pada kelas rendah. Kegiatan pembelajaran membaca harus dilakukan pada awal pembelajaran agar pendidik dapat melihat kemampuan dasar yang dimiliki oleh peserta didik. Membaca permulaan adalah salah satu aspek keterampilan berbahasa yang berlangsung selama dua tahun untuk jenjang kelas satu dan kelas dua sekolah dasar. Membaca pada tingkat permulaan merupakan kegiatan belajar mengenal bahasa tulis dan siswa dituntut untuk menyuarakan lambang-lambang bunyi bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses dan hasil kesulitan membaca permulaan siswa kelas I di MIN 1 Nagan Raya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan lembar angket. Dengan menggunakan teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian ini adalah siswa yang mengalami kesulitan membaca terdapat 23 siswa yang mengalami kesulitan membaca permulaan, proses penelitian ini dimulai dengan memberikas tes membaca kepada siswa dan melakukan wawancara, adapun kesulitan membaca permulaan yang terdapat pada siswa MIN 1 yaitu kesulitan dalam mengenal huruf, mengenal huruf vokal dan konsonan, mengenal huruf diftong dan huruf digraf, membaca kata, dalam mengeja, belum bisa menggunakan penggunaan tanda baca yang tepat, dan belum bisa membaca dengan lancar. Adapun faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor internal dan eksternal, faktor internal yaitu yang terdapat pada diri siswa seperti malas dan kurangnya minat dalam membaca sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan sosial seperti teman dan orang terdekat siswa.