Standarisasi Penetapan Harga Komoditas Jagung Pipilan Dalam Perspektif Mabi’ Pada Akad Jual Beli (Penelitian Di Kecamatan Deleng Pokhkisen Kabupaten Aceh Tenggara)

Mekanisme pasar sangat berperan terhadap perubahan harga pada suatu komoditas. Dalam mekanisme harga biji jagung pipilan di daerah Kecamatan Deleng Pokhkisen, petani menjual hasil panen jagung terhadap pihak pengepul. Hal ini terkadang terasa dilematis oleh pihak petani, karena pihak pengepul telah menetapkan harga jagung dengan standarisasi yang sedikit lebih rendah dari pihak pabrik. Sebagai pihak pelaku dasar produsen jagung, tentunya memilki banyak biaya yang dipertimbangkan, dimulai dari masa tanam hingga masa pasca panen. Selain itu, diperlukan tinjauan lebih lanjut kegiatan transaksi dalam penetapan harga biji jagung pipilan menurut perspektif mabi’ pada akad jual beli. Skripsi ini menggunakan teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga beli jagung yang ditetapkan pabrik Rp. 5.500/kg, terdapat perselihan keuntungan sebesar Rp200/kg hingga Rp 500/kg dengan pihak pengepul. Fluktuasi harga biji jagung pipil dipengaruhi oleh mekanisme permintaan harga pasar aktual. seperti pengaruh dari perminttan konsumen pangan ternak. Hal ini dapat dikatakan pihak pengepul tidak menetapkan harga secara sepihak, melainkan mengikuti harga pada pasar secara aktual. Dalam perspektif hukum Islam transaksi yang dilakukan oleh petani, agen dan pihak pabrikan sesuai dengan ketentuan hukum Islam dalam asas-asas transaksi yang mengharuskan dilakukan sesuai kerelaan masing-masing pihak, tanpa didasari oleh eksploitasi harga dan kedhaliman kepada para pihak