Kaidah Darurat dalam Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 dan Fatwa Muzakarah Majlis Kebangsaan bagi Hal Ehwal Agama Malaysia tentang Pemandian Jenazah Covid-19

Nurul Nabilah Binti Halim, 180103078 (2022) Kaidah Darurat dalam Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 dan Fatwa Muzakarah Majlis Kebangsaan bagi Hal Ehwal Agama Malaysia tentang Pemandian Jenazah Covid-19. Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Kaidah Darurat] Text (Kaidah Darurat)
Nurul Nabilah Binti Halim, 180103078, FSH, PMH, 0807589426.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB)

Abstract

Mengurus jenazah dalam kondisi normal berbeda dengan kondisi darurat. Jenazah yang terkena virus Covid-19 masih memungkinkan menularkan virus pada orang yang menyentuhnya. Ulama Indonesia dan Malaysia telah mengeluarkan putusan fatwa tentang pengurusan jenazah Covid-19, namun fatwa keduanya berbeda saat menetapkan kemungkinan pengurusannya, apakah jenazah langsung dimandikan, ditayamumkan atau langsung dikafankan. Terdapat dua pertanyaan dalam skripsi ini, yaitu: Pertama, bagaimanakah kaidah darurat menurut Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 dan Fatwa Muzakarah Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Agama (MKI) Malaysia tentang Pemandian Jenazah Covid 19? Bagaimana penggunaan kaidah darurat di dalam fatwa MUI dan fatwa MKI dilihat dari sudut keilmuan ushul fikih? Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan konseptual dan dengan jenis penelitian hukum normatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, kaidah darurat menurut Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pemandian Jenazah Covid 19 yaitu kemudaratan harus dihilangkan (al-dhararu yuzalu), dan kaidah berikutnya adalah menjaga keselamatan orang hidup lebih utama dibandingkan dengan upaya memenuhi hak orang mati. Adapun kondisi darurat di dalam Fatwa MKI ialah dengan melihat kepada kaidah tashawwur (gambaran) ataupun hakikat atas kondisi jenazah Covid-19 yang memungkinkan virus di dalam jasadnya masih besar kemungkinan menjangkiti petugas medis. Dasar ini mengalihkan hukum memandikan jenazah ke hukum mentayamumkan jenazah. Penggunaan kaidah darurat dalam Fatwa MUI di Indonesia maupun dalam Fatwa MKI di Malaysia sama-sama untuk mewujudkan kemaslahatan sehingga sudah sesuai dengan sudut keilmuan Ushul Fikih.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Nurul Nabilah Binti Halim Nabilah
Date Deposited: 17 Feb 2023 02:37
Last Modified: 17 Feb 2023 02:37
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/26890

Actions (login required)

View Item
View Item