Pemanfaatan Membran Ultrafiltrasi Dari Minyak Nyamplung (Calophyllum Inophyllum) Sebagai Filter Limbah Amonia (Nh3) Pabrik Kelapa Sawit

Membran merupakan salah satu teknologi terbarukan yang banyak digunakan dalam penyaringan limbah. Model kerja membran memiliki konsep yang baik dikarenakan hanya senyawa yang memiliki diameter lebih kecil dari pori yang bisa melewati filter membran. Membran ini dapat digunakan sebagai filter karena memiliki nilai porositas sebesar 0,071μm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari membran ultrafiltrasi dari minyak biji nyamplung (calophyllum inophyllum) sebagai filter limbah amonia (NH3) pabrik kelapa sawit. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode filtrasi dan pada pengujian amonia menggunakan metode fenat. Setelah melewati proses filtrasi menggunakan membran dari minyak nyamplung (callophylum inophyllum) kandungan NH3 dalam limbah pabrik kelapa sawit menurun dari 32 mg/L menjadi 29 mg/L, 27,5 mg/L dan 25,5 mg/L dengan variasi waktu operasi masing- masing 20 menit, 40 menit dan 60 menit. Kinerja membran ultrafiltrasi dari minyak biji nyamplung yang paling baik didapatkan pada waktu operasi 60 menit yaitu 21 %, hal ini juga terlihat pada kadar amonia (NH3) limbah pabrik kelapa sawit setelah melewati proses penyaringan menggunakan membran ultafiltrasi dari minyak nyamplung (Callophylum inophyllum) mengalami penurunan dari 32 mg/L menjadi 25,5 mg/L. Model kinetika adsorpsi amonia (NH3) pada membran ultrafiltrasi dari minyak nyamplung ini mengikuti model kinetika pseudo 1.