Pengaruh Model Paired Storytelling Terhadap Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Teks Narasi Sejarah Siswa Kelas V SDN Lambada Klieng Aceh Besar

Siswa kelas V kurang berani dalam menceritakan kembali isi teks narasi sejarah, dikarenakan siswa tidak mempunyai keberanian dan malu untuk bercerita di depan teman-temannya disebabkan takut salah sehingga membuat siswa itu merasa malu. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi rendahnya tingkat kemampuan siswa terhadap kemampuan menceritakan kembali yaitu model Paired Storytelling. Paired Storytelling adalah bercerita secara berpasangan dan merangsang siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan berimajinasi dalam mengelola informasi yang diperoleh menjadi sebuah cerita. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran Paired Storytelling terhadap kemampuan menceritakan kembali isi teks narasi sejarah siswa kelas V SDN Lambada Klieng Aceh Besar. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pre-Eksperimental dengan menggunakan desain One grup pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Lambada Klieng, dan sampelnya adalah seluruh siswa kelas V sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan Pre-Test dan Post-Test dengan tes lisan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument pengumpulan data yaitu tes hasil belajar. Analisis data tes hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan rumus uji-t dengan kriteria pengambilan yaitu nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima. Hasil analisis data diperoleh nilai signifikan (sig. 2-tailed) dengan menggunakan rumusan uji one sample test 0,000 atau diperoleh 0. Karena 0,000 < 0,05 maka dapat diputuskan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan penggunaan model paired storytelling terhadap kemampuan menceritakan kembali isi teks narasi sejarah kelas V SDN Lambada Klieng Aceh Besar.