Hidayah Menurut Al-Qur'an dan Konteks Pemahaman Aliran Kalam

Fauziah Nurdin, 2030125802 (2023) Hidayah Menurut Al-Qur'an dan Konteks Pemahaman Aliran Kalam. Yayasan PeNA Banda Aceh, Banda Aceh. ISBN 978-623-8130-11-5

[thumbnail of Hidayah Menurut Al-Qur'an dan Konteks Pemahaman Aliran Kalam] Text (Hidayah Menurut Al-Qur'an dan Konteks Pemahaman Aliran Kalam)
HIDAYAH.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (1MB)

Abstract

Al- Quran telah melukiskan bahwa hidayah Allah yang diberikan kepada makhluknya ada dua yaitu hidayah langsung dan hidayah tidak langsung.Hidayah langsung yaitu Allah sendiri mengilhamkannya langsung kepada seluruh makhluk, seperti hidayah insting,hidayah indera dan hidyah akal. Sedangkan hidayah tidak langsung adalah hidayah yang diberikan Allah melalui Rasul yang dibekali sebuah kitab yang di dalamnya terdapat berbagai aturan yang harus dipatuhi. Hidayah ini diberi nama hidayah agama.
Objek kajian buku ini membicarakan dua macam hidayah yaitu hidayah langsung dan hidayah tidak langsng. Hidayah langsung hanya diuraikan sepintas lalu untuk memperluas wawasan tentang makna hidayah secara umum. Uraian ini ditampilkan dalam bab II, dengan memaparkan pemataan berbagai bentuk ayat-ayat al-Quran tentang hidayat
Sedangkan pada bab III, ditampilkan hidayah langsung yang merupakan fokus utama dan kajian inti dalam kajian judul buku ini. Fokus utama ditekankan pada hidayah agama atau hidayah iman karena dalam proses perjalanan sejarah hidayah ini telah memunculkan perbedaan dan beragam makna yang diberikan oleh berbagai aliran yang satu sama lain saling berbeda pendapat. Dalam buku ini menampil beberapa aliran kalam yaitu : aliran Mu’tazialh, Asy’ariyah, aliran Syi’ah,asliran Salaf dan aliran modern. Setiap aliran kalam akan akan disajikan sejarah muncul dan metode serta argumen ynag digunakannya masing-masing. Dalam melihat makna hidayah iman .Apakah iman bagi seseorang sudah ditetapkan oleh Tuhan semenjak dahulu kala atau manusia memperolehnya dengan bebas memilih lewat akal yang telah diberikan Tuhan kepada mereka. Topik ini perlu ditelusuri untuk mengetahui mengapa makna hidayah yang diberika oleh setiap aliran kalam berbeda sedangkan sumber rujukan mereka berpijak pada teks ayat-ayat al-Quran yang persis sama . Dari sini lah kajian ini perlu dilacak karena ingin mengetahuai. Apakah konsep Aliran Kalam tentang hidayah sesuai dengan yang telah digariskan Al-Quran. . Bagaimana manusia dapat memperoleh hidayah dan . Konsep aliran mana yang lebih dekat dengan Al-Quran.
Kajian ini menggunakan metode tafsir Muqᾱῑrin yaitu mengangkat ayat-ayat Al-Quran tentang hidayah kemudian membanding-bandingkan bagaimana setiap aliran memberi makna dan menganalis ayat-ayat yang berkenaan tentang hidayah karana pada dasarnya mereka berpijak dan berpegang pada ayat –ayat yang sama sedangkan makna hidayah yang dihasilkan mereka berbeda.
Hasil kajian menunjukkan bahwa Mu’tazialh dan Syi’ah Imamiyah sesuai dengan konsep yang mereka anut dengan menggunakan pendekatan antromosentris, yaitu sesuatu dilihat dari sudut kepentingan manusia. Kedua aliran ini cenderung mempunyai pendapat yang sama yaitu manusia telah diberi akal. Oleh karena itu hidayah adalah hasil usaha manusia itu sendiri lewat pilihan akal bebas mereka.. Sedangkan Asy’ariyah dan Syi’ah Zaidiyah juga sesuai dengan konsep yang mereka anut yaitu mengunakan pendekatan teosentris yaitu sesuatu itu dilihat dari segi kepentingan Tuhan. Hidayah menurut mereka adalah hidayah itu terserah pada Tuhan karena Tuhan Maha Kuasa, Dia lebih tau untuk menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. Aliran Salaf berpendapat lain yaitu manusia bebas memilih namun keterlibatan Tuhan memberi taufik tidak akan terlepas. Hal ini sesuai dengan konsep yang mereka anut yaitu kembali kepada Al-Quran dan Hadis dan praktek para sahabat serta mengharamkan penafsiran Al-Quran dengan menggunakan rasio semata.Sedangkan aliran modern berpendapat bahwa manusia dengan akalnya bebas memilih hidayah karena akal merupakan hukum alam yang telah diciptakan Tuhan .Akal bisa bebas memilih karena akal merupakan sifat bebas berfikir. Seorang memilih hidayah karana dia tau bahwa itu dapat membawa keselamatan bagi dia dan meninggal kesesatan karena membawa melarat bagi mereka.
Hasil kajian di atas meperlihatkan bahwa , buat sementara, aliran yang lebih tepat dengan al-Quran dalam memberi makna hidayah adalah aliran modern karena sesuai dengan era masa kini sebagai era saints, teknologi, dan informasi , akal cukup berperan dalam memutuskan segala sesuatu termasuk dalam memilih hidayah .
Sebenarnya perbedaan pendapat di antara aliran-aliran kalam di atas tentang hidayah harus diterima secara lapang dada dan tangan terbuka memilih mana yang sesuai dengan pikiran masing-masing karena itu merupakan rahmah bukan ancaman yang selalu saling mencaci maki dan menganggap pendapat dirinya saja yang lebih benar sedangkan pendapat yang orang lain dianggap salah dan sesat menyesatkan. Hal ini mudah menimbulkan konflik berkepanjangan sehingga kesan Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin akan buyar dan sirna .

Item Type: Book
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Ilmu Hukum
Depositing User: Fauziah Nurdin
Date Deposited: 06 Mar 2023 04:02
Last Modified: 06 Mar 2023 04:02
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/27306

Actions (login required)

View Item
View Item