Kajian Eksistensi Arsitektur Rumah Tradisional Aceh Pasca Peralihan Fungsi Menjadi Warung Kopi di Kota Banda Aceh

Rumah Tradisional Aceh merupakan rumah yang biasanya di gunakan sebagai tempat tinggal bagi orang Aceh. Seiring berkembangnya zaman, Rumah Aceh sedikit demi sedikit sudah menghilang dan sudah banyak orang-orang beralih dari Rumah Tradisional ke rumah modern. Keberadaan Rumah Aceh yang sudah jarang ditemui, hanya sebagian orang yang masih memanfaatkan Rumah Aceh dengan cara mengubah fungsi dari rumah tinggal menjadi warung kopi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode ini mengumpulkan data-data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh fakta, data, serta informasi secara menyeluruh terkait dengan eksistensi Rumah Aceh yang ada di Kota Banda Aceh. Objek yang digunakan pada penelitian ini yaitu empat (4) Rumah Aceh yaitu Rumah Aceh yang ada di Ateuk Munjeng, Jeulingke, Lampineung, dan Ulee Kareng. Menurut hasil wawancara bersama pemilik Rumah Aceh dan observasi lapangan yang dilakukan oleh peneliti, bahwa Rumah Aceh yang berada di Kota Banda Aceh sudah sangat berkurang. kondisi Rumah Aceh tidak mengalami perubahan yang terlalu signifikan. Perubahan yang dilakukan hanya pada bagian yang dianggap sudah tidak layak pakai atau tidak berfungsi serta mengganti hal tersebut dengan yang baru.