Pengelolaan Layanan Konseling Individual Dalam Mengatasi Sikap Indisipliner Peserta Didik Di SMAN 12 Banda Aceh

Savananur Phonna, 170206060 (2022) Pengelolaan Layanan Konseling Individual Dalam Mengatasi Sikap Indisipliner Peserta Didik Di SMAN 12 Banda Aceh. Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Pengelolaan Layanan Konseling Individual Dalam Mengatasi        Sikap Indisipliner Peserta Didik Di SMAN 12 Banda Aceh] Text (Pengelolaan Layanan Konseling Individual Dalam Mengatasi Sikap Indisipliner Peserta Didik Di SMAN 12 Banda Aceh)
Savananur Phonna, 170206060, FTK, MPI.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Sikap indisipliner merupakan perilaku penyimpangan yang dilakukan oleh peserta didik terhadap aturan di sekolah yang disebabkan oleh beberapa hal. Sikap indisipliner masih sering ditemui pada kalangan peserta didik di SMAN 12 Banda Aceh seperti telat datang ke sekolah, bolos dalam pembelajaran, merokok, dll. Sehingga dengan adanya permasalahan tersebut diperlukan pengelolaan layanan konseling individual yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan layanan konseling individual yang terkait dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan hambatan dalam melakukan pengelolaan layanan konseling individual. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu: Kepala Sekolah, Koordinator Bimbingan Konseling, Guru Bimbingan Konseling dan peserta didik. Instrumen yang digunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan: perencanaan dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu: (1) melakukan identifikasi dan analisis kebutuhan, memilih program dan kegiatan yang telah dirumuskan, memilih strategi yang cocok dalam penyelesaian masalah; (2) pengorganisasian dilakukan dengan cara membentuk tim kerja inti yang terdiri dari kepala sekolah sebagai pengawas, koordinator bimbingan konseling sebagai pengkoordinir terselenggaranya kegiatan, guru bimbingan konseling sebagai pelaksana kegiatan bimbingan konseling; (3) pelaksanaan dilakukan dimulai dari tahap awal, tahap inti, tahap akhir; (4) pengawasan dan evaluasi dilakukan oleh kepala sekolah dan dinas pendidikan setempat melalui pengawasan langsung dan tidak langsung, evaluasi dilakukan dengan melihat tolak ukur keberhasilan pelaksanaan layanan konseling individual. Hambatan pengelolaan yaitu: (1) sarana dan prasarana yang masih kurang dan tidak memadai bahkan tidak ada ruang khusus bimbingan konseling (2) pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh dinas Pendidikan setempat tidak maksimal.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 370 Education (Pendidikan) > 371 Sekolah dan Aktivitasnya: Pendidikan luar biasa > 371.4 Bimbingan dan Penyuluhan
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > S1 Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: Savananur Phonna Savana
Date Deposited: 13 Mar 2023 02:47
Last Modified: 13 Mar 2023 02:47
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/27470

Actions (login required)

View Item
View Item