Makna Al-Muhaimin dan Al-Ḥafiẓ dalam Alquran

Pemahaman terhadap ayat Alquran tidak akan tercapai dengan hanya mengetahui terjemahan umum dari ayat-ayat tersebut. Setiap lafaz dalam Alquran mempunyai makna yang tersendiri terutama pada lafaz asmaulhusna. Sedangkan Allah mempunyai 99 nama dan tidak mungkin sebagiannya memiliki makna yang sama. Namun, lafaz al-Muhaimin dan al-Ḥafiẓ dalam Alquran memiliki kemiripan makna apabila dilihat secara tekstual. Hal ini akan jadi permasalahan bagi pembaca jika tidak dijelaskan makna tersebut sesuai dengan konteksnya. Dalam usaha untuk memahami makna sesuatu kalimah di dalam Alquran, ada beberapa pendekatan yang boleh digunakan. Pendekatan tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan tekstual dan kontekstual. Oleh itu, kajian ini dijalankan untuk mengenal pasti makna asmaulhusna iaitu lafaz al-Muhaimin dan al-Ḥafiẓ yang merupakan bagian daripada 99 nama-nama Allah yang terdapat di dalam Alquran. Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode mawḍu’i yaitu metode tematik. Hasil penelitian ini bahwa lafaz al-Muhaimin dan al-Ḥafiẓ dalam Alquran memiliki bentuk ungkapan yang berbeda-beda dan terdapat perbedaan makna antara kedua lafaz tersebut. Hal ini dapat ditinjau dengan menggunakan kaidah al-Wujūh dan al-Naẓā’ir yaitu ilmu Alquran berdasarkan pada kosakata. Adapun makna dari lafaz al-Muhaimin mengandung makna yang lebih luas merangkumi makna asy-Syahīd, al-Ḥafiẓ dan ar-Raqīb. Sedangkan makna-makna lafaz al-Ḥafiẓ adalah lebih khusus dan terbatas.