Bullying Dalam Al-Qur’an Menurut Para Mufassir

Nelli Hastuti, 160303087 (2023) Bullying Dalam Al-Qur’an Menurut Para Mufassir. Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.

[thumbnail of Bullying Dalam Al-Qur’an Menurut Para Mufassir] Text (Bullying Dalam Al-Qur’an Menurut Para Mufassir)
Nelli Hastuti, 160303087, FUF, IAT, 081331774919.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB)

Abstract

Al-Qur’an merupakan firman Allah Swt. yang di dalamnya terdapat keindahan bahasa beserta macam-macam keberagaman kata. Di antara lafaz al-Qur’an yang memiliki sinonim (tarāduf) yaitu lafaz yang semakna dengan bullying. Pembicaraan tentang bullying sering diulangi dalam berbagai surat dan ayat dalam al-Qur’an. Saat berbicara tentang bullying, kata yang digunakan bukan hanya satu kata. Dalam satu ayat disebutkan dengan kata sakhira, ada juga dengan kata lamaza, kemudian dengan kata istihza’a, dan ada pula menggunakan kata huzuwan. Hal ini menyiratkan makna yang berbeda dalam pengungkapannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyebutkan apa saja ungkapan lafaẓ bullying dalam al-Qur’an dan menjelaskan penafsiran para mufassir terhadap ayat-ayat bullying. Metode yang digunakan adalah metode Maudhu’i yaitu cara menafsirkan al-Qur’an dengan cara menjelaskan aspek-aspek yang dikandung oleh ayat yang ditafsirkan. Menggunakan jenis penelitian library research. Sedangkan data primer yang digunakan penulis yaitu beberapa kitab. Kemudian sumber data sekunder yang digunakan adalah buku-buku, literatur-literatur lain yang berkaitan dengan masalah yang sedang dibahas. Adapun hasil dari penelitian ini ialah: (1) penulis menemukan lafaẓ yang semakna dengan bullying yaitu: : sakhira, lamaza, istihza’a dan huzuwan. Kata –kata tersebut sama sama berarti mengejek, menghina, mengolok-olok, mencela baik secara langsung ataupun tersembunyi.(2) para mufasir menjelaskan masing-masing dari kata yang semakna dengan bullying tersebut pada ayat yaitu: kata sakhira berarti mengolok-olok, mengejek, menyebutkan kekurangan orang lain, meniru perbuatan yang diolok-olok dan menyebutkan aib orang lain. kata lamaza berarti mencela dengan ucapan atau isyarat tersembunyi. Kata istihza’a berarti memperolok-olok, menghina dan mencela. Terakhir kata huzuwan berarti mencela, mengejek, menjadikan bahan ejekan dan gurauan secara sembunyi-sembunyi.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Nelli Hastuti
Date Deposited: 14 Mar 2023 03:04
Last Modified: 14 Mar 2023 03:04
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/27513

Actions (login required)

View Item
View Item