Siti Shuzriana Binti Nazri, 160101137 (2022) Pertimbangan Hakim Dalam Penyelesaian Pembagian Harta Warisan Yang Tertunda (Analisis Putusan Mahkamah Syar’iyah Aceh Nomor 84/Pdt.G/2018/MS.Aceh). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.
Siti Shuzriana Binti Nazri, 160101137, FSH HK.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (8MB)
Abstract
Sistem Kewarisan didalam Hukum Islam telah diatur dengan baik dan juga telah menjadikan pihak-pihak yang menjadi ahli waris mendapatkan harta warisan atas dasar asas keseimbangan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertimbangan majelis hakim beserta tinjauan hukum Islam terhadap pertimbangan majelis hakim dalam putusan perkara pembagian harta warisan yang tertunda di Mahkamah Syar’iyah Aceh. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus, dan data-data penelitian akan dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertimbangan Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh dalam Penjatuhan Putusan Nomor 84/Pdt.G/2018/MS.Aceh. Tentang Perkara Pembagian Harta Warisan yang Tertunda terhadap gugatan Penggugat mengandung obscure libel dan Error in Persona, karena salah seorang yang ditarik sebagai Tergugat (Ewilda) tidak sah karena yang tergugat tidak memiliki nasab dengan pewaris. Sehingga gugatan penggugat dianggap cacat formil, maka yang menyangkut dengan materi perkara serta bukti maupun memori banding yang diajukan oleh Penggugat atau Pembanding tidak relevan lagi untuk dipertimbangkan lebih lanjut. Tinjauan Hukum Islam terhadap pertimbangan Hakim Tentang Perkara Pembagian Harta Warisan yang Tertunda pada Putusan Nomor 84/Pdt.G/2018/MS.Aceh yang dikeluarkan oleh Mahkamah Syar’iyah Aceh sesuai dengan hukum Islam. Hal ini dibuktikan dengan keputusan yang diambil oleh hakim berdasarkan hukum Islam bahwa tergugat tidak termasuk ahli waris karena tidak ada hubungan nasab dengan pewaris. Sebagaimana dijelaskan dalam surah an-Nisa ayat 7 sampai 11. Dalam ayat 7 dijelaskan bahwa seorang laki-laki berhak memperoleh warisan dari pihak ayahnya maupun ibunya, begitu juga dengan perempuan mendapat warisan dari kedua belah pihak orang tuanya.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.4 Hukum Waris (Faraid) dan Wasiat > 2X4.43 Pembagian Harta Warisan |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga |
Depositing User: | Siti Shuzriana Binti Nazri Siti |
Date Deposited: | 16 Mar 2023 02:50 |
Last Modified: | 16 Mar 2023 02:50 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/27575 |