Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Anak Menjadi Hafidz Qur’an Pada Rumah Qur’an Ummul Qura’ Takengon Kabupaten Aceh Tengah

Banyak orang tua menyekolahkan anaknya ke Rumah Qur’an untuk menjadi seorang Hafidz dan Hafidzah. Akan tetapi, mereka kurang dalam memberikan motivasi kepada anak. Padahal, menghafal Al-Qur’an itu adalah hal yang tidak mudah dan sangat membutuhkan motivasi terutama dari orang tua. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dan faktor penghambat bagi orang tua dalam memotivasi anak menjadi Hafidz Qur’an. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilakukan di Rumah Qur’an Ummul Qura’ Takengon Kabupaten Aceh Tengah. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Dalam penelitian ini dipilih 21 informan yang terdiri dari 1 orang pimpinan Rumah Qur’an dan 20 orang tua santriwan dan santriwati angkatan 2020 dan 2021. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, peran orang tua dalam memotivasi anak menjadi Hafidz Qur’an di antaranya mengunjungi anak ke Rumah Qur’an, memberikan reward kepada anak, melengkapi sarana dan prasarana bagi anak, tidak membanding-bandingkan anak, memberikan contoh yang baik kepada anak, selalu mengingatkan anak bahwa tujuan menjadi Hafidz Qur’an itu adalah untuk mencari kebahagiaan dunia dan akhirat, selalu mendengarkan keluh kesah anak dan selalu mengingatkan anak untuk mengulang hafalannya ketika berada di rumah.
Kedua, penghambat bagi orang tua dalam memotivasi anak menjadi Hafidz Qur’an di antaranya yaitu orang tua tidak mempunyai hafalan yang cukup, orang tua harus terlebih dahulu menghafal surah-surah yang hendak dihafal oleh anak, kurangnya waktu orang tua buat anak, orang tua tidak mempunyai uang yang cukup untuk memenuhi sarana dan prasarana anak dan kondisi fisik orang tua yang lemah juga menjadi faktor penghambat bagi orang tua dalam memotivasi anak menjadi Hafidz Qur’an.