Pemanfaatan Tanaman Biji Kelor (Moringa Oleifera Seeds) Sebagai Biokoagulan Dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu

Limbah cair industri tahu sebelum dibuang ke badan air, harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu untuk mengurangi pencemaran dan merusak ekosistem pada badan air. Pemanfaatan biji kelor sebagai biokoagulan dalam pengolahan limbah cair tahu, dilakukan uji parameter pH, COD, TSS dan Kekeruhan. Dalam penelitian ini dilakukan proses pengolahan menggunakan metode koagulasi-flokulasi dan variasi dosis koagulan dari serbuk biji kelor. Proses pengolahan koagulasi-flokulasi menggunakan 5 variasi dosis koagulan yaitu 5 g, 10 g, 15 g, 20 g, 25 g dengan menggunakan alat jart test dan 1 liter limbah cair industri tahu. Pada pengadukan cepat dilakukan dengan kecepatan 125 rpm selama 3 menit dan pengadukan lambat dilakukan dengan kecepatan 30 rpm selama 30 menit, dengan waktu pengendapan selama 60 menit. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa koagulan biji kelor mampu meningkatkan nilai pH pada dosis 20 g/L yaitu dari 2,8 menjadi 5,4. Penurunan pada COD dari 1.500 mg/L menjadi 711 mg/L pada dosis 15 g/L, untuk parameter TSS dari 387 mg/L menjadi 146 mg/L pada variasi dosis 10 g/L serta untuk parameter kekeruhan dari 908 NTU menjadi 122 NTU pada variasi dosis 10 g/L. Berdasarkan hasil penelitian, parameter yang memenuhi standar baku adalah TSS yang memperoleh penurunan maksimum sebesar 62,27% pada dosis 10 g/L yaitu 146 mg/L.