Pembacaan Surah Yasin pada Ziarah Kubur Selama Tujuh Hari di Desa Jeulingke

Alquran tidak bisa di lepaskan dari kehidupan masyarakat yang beragama Islam dalam kehidupan sosialnya. Respon masyarakat terhadap ayat-ayat Alquran salah satunya adalah pembacaan ayat-ayat atau surah-surah tertentu yang dianggap memiliki fadhilah. Tradisi yang muncul di salah satunya adalah pembacaan Surah Yasin pada waktu tertentu, seperti saat ziarah kubur pada hari Jum’at, dan lain-lain. Pembacaan Surah Yasin di Desa Jeulingke menjadi sebuah fenomena yang menarik, karena tidak semua masyarakat melaksanakan tradisi tersebut. Penelitian ini ingin melihat bagaimana proses pembacaan Surah Yasin pada ziarah kubur dan bagaimana masyarakat Desa Jeulingke memaknai pengamalan pembacaan Surah Yasin tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research). Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data penelitian disajikan dengan cara analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembacaan Surah Yasin pada saat ziarah kubur dilaksanakan selama tujuh hari, dimulai pada hari pertama jenazah dimakamkan. Pembacaan Surah Yasin dilaksanakan pada pagi hari mulai pukul 08.00-WIB sampai selesai. Pembacaan Surah Yasin pada Ziarah kubur dalam penelitian ini dilaksanakan di Pemakaman Rajawali Desa Jeulingke. Masyarakat Desa Jeulingke memaknai kegiatan ini agar orang yang meninggal dijauhkan dari siksa didalam kubur. Dengan bacaan Yasin tersebut juga diharapkan pahala bacaannya akan sampai kepada mayit. Juga sebagai bentuk bakti dari anak yang saleh kepada orangtuanya yang sudah meninggal. Masyarakat juga memaknai pembacaan Surah Yasin ini sebagai pengingat akan kematian dan sebagai penenang hati.