Pemahaman Ayat-Ayat Tentang Qadha dan Qadar Dalam Tradisi Ruwatan Pra-Nikah menurut Masyarakat Desa Ujong Padang Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya

Islam dengan akidahnya meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan kehendak Allah Swt. Namun bukan berarti sebagai manusia hanya duduk diam menunggu kehendak Allah, tetapi harus ada usaha yang dilakukan dalam menjalani berbagai rintangan kehidupan. Salah satu usaha yang dianggap sebagai upaya untuk mendatangkan kebaikan dan menjauhkan kemudharatan adalah tradisi ruwatan. Namun dalam pelaksanaannya, tradisi ini banyak menuai polemik di tengah masyarakat tentang keabsahannya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh bagaimana pemahaman masyarakat Desa Ujong Padang Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya terhadap ayat-ayat tentang Qaḍa dan Qadar dalam konteks tradisi ruwatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research). Data yang dihasilkan kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui; observasi; wawancara; kuesioner; dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum masyarakat Desa Ujong Padang memilliki pemahaman yang baik terhadap ayat-ayat tentang Qaḍa dan Qadar dalam tradisi ruwatan. Dalam pakteknya mereka meyakini bahwa kebaikan dan kemudharatan datangnya dari Allah sedangkan ruwatan hanya dianggap sebagai tradisi masyarakat dalam mewujudkan permohonan mereka kepada Allah yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Adapun Faktor yang melatarbelakangi mereka melakukan tradisi ruwatan ada dua faktor yaitu; 1) Faktor Sosial-Budaya dan; 2) Faktor Spiritual.
Kata Kunci: Pemahaman, Masyarakat, Ruwatan Pra-nikah, Qaḍa dan Qadar