Agama dan Tambang : Praktik Beribadah di Kalangan Pekerja Galian Emas di Desa Simpang Tiga Kluet Tengah Aceh Selatan

Penambangan emas di Kecamatan Kluet Tengah sejak dulu sudah di kelola oleh masyarakat secara tradisional atau dengan cara mendulang. Aktivitas penambangan dan penggalian emas di Kecamatan Kluet Tengah ini dilakukan dengan jam kerja yang berbeda-beda. Aktivitas yang dilakukan tidak hanya menggali emas mereka juga memilki tugas untuk memasak ketika mereka tidak bekerja menggali emas pada jam tersebut. Sebagian masyarakat yang bekerja di penambangan dan penggalian emas yang mengerjakan ibadah seperti shalat, puasa, bersedekah dan lain sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik beribadah di kalangan pekerja galian emas dan pandangan masyarakat terhadap pertambangan emas di Desa Simpang Tiga Kecematan Kluet Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sehingga data yang dikumpulkan bersifat akurat dan terpercaya. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik beribadah yang dilakukan oleh para pekerja galian emas pada faktanya yang terjadi dilapangan yaitu para pekerja penambangan emas diberikan kebebasan untuk melakukan ibadah. Namun sarana dan prasarana yang ada di lingkungan kerja penggalian emas tersebut masih kurang nyaman dan kurang memadai. Pendapat masyarakat terhadap praktik ibadah yang dilakukan oleh para pekerja merupakan privasi dan kebebasan oleh setiap orang karna hal tersebut merupakan seuatu kewajiban dan pertanggungjawaban individu terhadap sang pencipta. Solusi dari permasalahan praktik ibadah yang dilakukan oleh para pekerja galian emas di desa Simpang Tiga Kecamatan Kluet Utara yaitu seharusnya bagi anggota yang kerja di atas harus memberitahu kepada anggota yang bekerja di bawah lubang penambangan emas saat waktu shalat telah tiba, sebab para pekerja yang berada di lubang galian emas tidak membawa jam atau tidak mengetahui waktu karena di dalam lubang tersebut basah dan berair sehingga banyak para pekerja tidak mengetahui waktu shalat telah tiba.