Kajian Fiqh Dan Astronomi Terhadap Putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah Mengenai Koreksi Ketinggian Matahari Waktu Subuh -18◦

Fatimah Zaini, 190101005 (2023) Kajian Fiqh Dan Astronomi Terhadap Putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah Mengenai Koreksi Ketinggian Matahari Waktu Subuh -18◦. Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Syariah dan Hukum.

[thumbnail of Kajian Fiqh Dan Astronomi Terhadap Putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah Mengenai Koreksi Ketinggian Matahari Waktu Subuh -18◦] Text (Kajian Fiqh Dan Astronomi Terhadap Putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah Mengenai Koreksi Ketinggian Matahari Waktu Subuh -18◦)
Fatimah Zaini, 190101005, FSH, HK, 082283487783.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (12MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan perubahan ketinggian matahari awal waktu subuh Muhammadiyah. Dalam penentuan awal waktu salat posisi matahari merupakan faktor utama yang harus diperhatikan, akibat yang ditimbulkan yaitu setiap beda hari dan beda tempat maka waktu salatnya juga akan berbeda. Perbedaan tersebut juga didapati dalam penetapan awal waktu salat subuh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah ke-31 pada bulan desember 2020 telah mengoreksi ketinggian matahari waktu subuh yang telah ditetapkan, yakni dari -20 derajat dikoreksi menjadi -18 derajat. Berdasarkan munas tersebut Muhammadiyah menyimpulkan bahwa angka -20◦ perlu dikoreksi dan menilai -18◦ merupakan angka yang lebih akurat. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengapa Majelis Tarjih Muhammadiyah melakukan koreksi ketinggian matahari waktu subuh dan bagaimana tinjauan fiqh dan astronomi terhadap koreksi ketinggian matahari waktu subuh dalam putusan Majelis Tarjih Muhammadiyah. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kepustakaan (Library research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa koreksi perubahan awal waktu subuh Muhammadiyah terjadi karena adanya isu waktu subuh di Indonesia terlalu awal 24 menit. Hal ini terjadi karena adanya tulisan yang mengangkat isu tersebut. Dengan adanya isu tersebut Muhammadiyah memberikan instruksi kepada tiga lembaga untuk melakukan penelitian. Kemudian menghasilkan penelitian yang berbeda dan nilai yang di pilih adalah -18◦. Waktu subuh secara astronomi ditandai dengan meredupnya cahaya bintang-bintang di ufuk timur yaitu sesuai pendapat mayoritas ulama yakni berkisar 18 derajat sampai 20 derajat dibawah ufuk.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Fatimah Zaini
Date Deposited: 10 Apr 2023 02:38
Last Modified: 10 Apr 2023 02:38
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/27950

Actions (login required)

View Item
View Item