Aktualisasi Konsep Jual Beli Murābaḥah Li Al-Amr Bi Al-Syirā’ Pada Perbankan Syariah (Studi Pemikiran Yūsuf Al-Qaraḍāwī)

Rahmad Ridwan, 191008011 (2023) Aktualisasi Konsep Jual Beli Murābaḥah Li Al-Amr Bi Al-Syirā’ Pada Perbankan Syariah (Studi Pemikiran Yūsuf Al-Qaraḍāwī). Masters thesis, UIN Ar-Raniry Pascasarjana Ekonomi Syariah.

[thumbnail of Aktualisasi Konsep Jual Beli Murābaḥah Li Al-Amr Bi Al-Syirā’ Pada Perbankan Syariah (Studi Pemikiran Yūsuf Al-Qaraḍāwī)] Text (Aktualisasi Konsep Jual Beli Murābaḥah Li Al-Amr Bi Al-Syirā’ Pada Perbankan Syariah (Studi Pemikiran Yūsuf Al-Qaraḍāwī))
Rahmad Ridwan, 191008011 Pascasarjana, ES .pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB)

Abstract

Jual beli murābaḥah li al-amr bi al-syirā’ adalah salah satu produk hukum relatif baru berkembang. Ulama berbeda pendangan tentang status hukum murābaḥah li al-amr bi al-syirā’. Masalah penelitian ini tentang analisis pendapat Yūsuf Al-Qaraḍāwī terkait murābaḥah li al amr bi al-syirā’ dan pola penalaran yang ia gunakan. Temuan penelitian bahwa Yūsuf Al-Qaraḍāwī membolehkan jual beli dengan mekanisme murābaḥah li al-amr bi al-syirā’, syaratnya adalah bank syariah menyelesaikan pembelian objek yang dipesan nasabah (li al-amr bi al-syirā’) pada pemasok secara sempurna, dan bank menjual kepada nasabah dengan menjelaskan harga beli pertama ditambah marjin keuntungan. Yūsuf Al-Qaraḍāwī menggunakan dua metode penalaran. Pertama penalaran bayānī berbasiskan kepada telaah atas kaidah-kaidah kebahasaan. Kedua penalaran istiṣlāḥī merujuk pada aspek kemaslahatan kebutuhan manusia. Sistem murābaḥah li al-amr bi al-syirā boleh karena makna dalil QS. Al-Baqarah ayat 275 bersifat umum. Sistem jual beli ini juga dibutuhkan oleh masyarakat (al-ḥājah li al-nās). Aktualisasi sistem murābaḥah li al-amr bi al-syirā dalam perbankan harus melihat kepada minimal tiga variabel, yaitu kepemilikan objek barang yang dipesan nasabah menjadi milik sempurna (milk al-tam) bank. Variabel kedua, bank harus membuat formulasi barang jaminan bukan dari objek yang diperjualbelikan. Varibal ketiga, pihak bank harus menghindari dua akad di dalam satu transaksi. Karena itu, perlu ada aktualisasi hybrid contract dengan memisahkan dua tahap pelaksanaan akad antara bank membeli pada pemasok dengan mewakilkan pesanan pembelian pada nasabah atau murābaḥah wakālah’ bi al-syirā’ di satu sisi dan bank menjual pada nasabah di sisi yang lain.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Ekonomi Syariah
Depositing User: Rahmad Ridwan Rahmad
Date Deposited: 17 Apr 2023 04:34
Last Modified: 17 Apr 2023 04:34
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/28159

Actions (login required)

View Item
View Item