Kewenangan Ibu Sebagai Wali Dalam Pengurusan Jiwa Dan Harta Anak Yatim (Analisis al-Qurbá sebagai ‘Illah Hukum)

Muhammad Habibi MZ, 191009005 (2022) Kewenangan Ibu Sebagai Wali Dalam Pengurusan Jiwa Dan Harta Anak Yatim (Analisis al-Qurbá sebagai ‘Illah Hukum). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Kewenangan Ibu Sebagai Wali Dalam Pengurusan Jiwa Dan Harta Anak Yatim (Analisis al-Qurbá sebagai ‘Illah Hukum)] Text (Kewenangan Ibu Sebagai Wali Dalam Pengurusan Jiwa Dan Harta Anak Yatim (Analisis al-Qurbá sebagai ‘Illah Hukum))
KEWENANGAN IBU SEBAGAI WALI DALAM PENGURUSAN JIWA DAN HARTA ANAK YATIM.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (29MB)

Abstract

Studi ini berangkat dari kenyataan pentingnya anak yatim dan hartanya dipelihara dan dikembangkan oleh al-qarābah (keluarga dekat), yaitu ayah, kakek, paman, dan seterusnya, tanpa eksistensi ibu dalam strukturnya. Namun seiring perkembangan zaman, eksistensi ibu semakin terlihat jelas pada relasi kuasa menjalankan tugas dan fungsinya dalam menjaga anak yatim dan mengelola hartanya, bahkan keberadaannya mengungguli posisi kakek dan saudara ayah. Kenyataan ini kemudian juga diperkuat dalam sistem hukum di Indonesia yang menetapkan ibu sebagai wali dalam pengurusan jiwa dan harta anak yatim. Karenanya, penelitian ini berusaha menjawab permasalahan, bagaimana perubahan struktur dan fungsi al-qurbá dalam sistem perwalian dan konsekuensinya terhadap kewenangan ibu sebagai wali dalam pengurusan jiwa dan harta anak yatim. Bagaimana validitas al-qurbá sebagai ‘illah kewenangan ibu menjadi wali dalam pengurusan jiwa dan harta anak yatim. Untuk menjawab masalah tersebut, penelitian ini dilakukan dengan multi-perspektif yang diuraikan melalui metode kualitatif dengan pendekatan analisis konseptual terhadap hukum normatif. Pengumpulan data dilakukan melalui library research, sehingga jenis data yang dikumpulkan adalah data sekunder yaitu bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Penelitian ini menemukan: pertama, telah terjadi transformasi struktur dan fungsi al-qurbá dalam sistem perwalian yang diklasifikasikan kepada dua model, yaitu: 1) Transformasi alamiah terlihat dari perubahan budaya/sistem kekerabatan, bentuk keluarga, isu gender terkait status of women, dan sistem hukum yang menempatkan posisi ibu yang setara dengan ayah dalam menjadi wali anak. 2) transformasi ilmiah, ini terlihat adanya upaya memahami ulang literatur fikih, sehingga ayat-ayat yang dulunya diinterpretasi secara parsial menjadi interpretasi secara komprehensif. Kedua, konsekuensi yang muncul karena perubahan al-qurbá, yaitu perubahan urutan posisi ibu, perubahan kewenangan ibu serta perubahan hak dan kewajiban ibu sebagai wali. Ketiga, validasi kewenangan ibu dilakukan dengan menganalisis al-qurbá sebagai ‘illah melalui masalik al-nas ayat-ayat urgensitas al-qurbá antara wali dan anak serta ayat relasi al-qurbá antara ibu dan anak. ‘Illah al-qurbá mempunyai sifat nyata, mengikat dan terukur dengan terukurnya al-qurbá melalui nasab, munasahah-nya yaitu dengan adanya al-qurbá maka maqaṣid perwalian (ḥifẓ al-nafs dan ḥifẓ al-māl) dapat terwujud dengan optimal.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2X4.37 Menyusui dan Mengasuh / Memelihara Anak
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Ilmu Agama Islam
Depositing User: Muhammad Habibi Habibi
Date Deposited: 18 Apr 2023 04:34
Last Modified: 18 Apr 2023 04:34
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/28296

Actions (login required)

View Item
View Item