Relasi Muslim dan Non Muslim dalam Negara Bangsa (Kajian dari Perspektif Syariát Islam di Aceh)

Muji Mulia, 2027037402 (2017) Relasi Muslim dan Non Muslim dalam Negara Bangsa (Kajian dari Perspektif Syariát Islam di Aceh). Dinas Syariat Islam Aceh, Banda Aceh.

[thumbnail of Buku Relasi Muslim dan Non Muslim dalam Negara Bangsa] Text (Buku Relasi Muslim dan Non Muslim dalam Negara Bangsa)
BUKU RELASI MUJI HKI.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB)

Abstract

Islam adalah agama universal yang ajarannya menjamin hak asasi
manusia bagi semua, Muslim dan Non Muslim. Inti ajarannya selain memerintahkan penegakan keadilan dan eliminasi kezaliman, juga meletakkan pilar perdamaian yang menghimbau
kepada umat manusia agar hidup dalam suasana persaudaraan dan
toleransi tanpa memandang perbedaan ras, suku, bangsa dan
agama. Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki keragaman
agama, etnis, suku, bahasa dan budaya di satu sisi dipandang
sebagai anugerah dalam mewujudkan pembangunan Indonesia yang kreatif dan dinamis, namun di sisi lain keragaman tersebut
berpotensi menimbulkan gesekan, ketegangan bahkan konflik antar
golongan. Ketegangan dan konflik yang menggunakan isu agama
di Indonesia termasuk di Aceh, tidak terjadi dalam ruang kosong
dan terlepas dari beberapa fenomena sosio-politis. Untuk konteks Aceh yang tengah melaksanakan Syari’at Islam secara
konstitusional, benih-benih konflik –kekhawatiran, gesekan dan
ketegangan- antara pemeluk agama khususnya muslim dengan non
muslim masih terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk menyingkapkan realitas empiris hubungan muslim dan non muslim
dalam penerapan Syari’at Islam di Aceh, menemukan model relasi
Muslim dan Non Muslim, dan prinsip pemersatu antar pemeluk
agama di Aceh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jenis penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian normatif dan sosiologis. Penelitian normatif berupa kajian terhadap ayat-ayat al Qur’an dan Hadits serta literatur-literatur yang relevan dengan fokus penelitian. Sementara penelitian sosiologis berupa kajian relasi Muslim dan Non Muslim di lapangan yang meliputi tiga kabupaten/kota yaitu Banda Aceh, Singkil dan Aceh Tenggara. Metode yang digunakan deskriptif-kualitatif, dengan teknik pengumpulan data di lapangan melalui wawancara dan angket. Data dianalisis melalui tiga tahapan: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa pasca penerapan Syari’at Islam, secara umum hubungan Muslim dengan Non Muslim di Aceh terutama dalam aspek sosial kemasyarakatan berlangsung
harmonis. Keharmonisan dalam aspek ini disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain: kekeluargaan (kekerabatan); kesamaan suku,
budaya dan adat istiadat;terdapat aturan yang disepakati antar
pemeluk agama; kebiasaan bermusyawarah; gotong royong; dan sikap saling menghargai dan menghormati yang masih melekat
pada masyarakat Aceh. Sekalipun demikian, dalam kasus-kasus
tertentu, hubungan Muslim dengan Non Muslim di Aceh masih
diwarnai“gesekan” dan “ketegangan”. Hubungan Muslim dan Non
Muslim yang terjalin dalam masyarakat Aceh teridentifikasi dalam lima model: adaptasi kultural; penyelesaiaan konflik secara kekeluargaan; sosial interaktif; konvensi; dan keterlibatan semua pihak dalam penyusunan kebijakan. Prinsip dan asas dari sejumlah regulasi yang ada belum cukup akomodatif sehingga sesekali masih terjadi gesekan dan konflik antar umat beragama. Oleh karena itu, dalam konteks kebangsaan, Pancasila merupakan kalimatin sawa'yang menyatukan keragaman agama, etnis, suku dan budaya masyarakat Indonesia, termasuk Aceh.

Item Type: Book
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X0 Islam
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > S1 Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Muji Mulia Muji
Date Deposited: 18 Apr 2023 05:58
Last Modified: 18 Apr 2023 06:01
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/28309

Actions (login required)

View Item
View Item