Dakwah Nabi di Madinah dan Implementasi di Abad Modern: Kajian Metodologis

Berdakwah merupakan kegiatan yang rumit, bertujuan untuk merubah keyakinan dan perilaku manusia. Sejarah mencatat perjalanan dakwah penuh dengan rintangan, semakin besar kegiatan ini dilakukan, maka semakin besar pula rintangan yang mengitarinya. Para Nabi tidak luput dari berbagai ancaman dan rintangan, sebagaimana yang dihadapi oleh Nabi Muhammad. Sesampainya di Madinah bukan tidak mendapatkan rintangan sama sekali, tetapi dia harus menghadapi bentuk rintangan lain yang lebih dahsyat daripada di Mekah. Di Madinah, Nabi dihadapkan pada realitas kemajemukan suku, agama dan budaya. Perbedaan kondisi sosisal berdampak pada metode dakwah yang digunakan Nabi Muhammad tidak sama dengan metode dakwah Nabi pada saat berada di Mekah. Namun demikian, ada sedikit ruang bagi Nabi Muhammad untuk mengembangkan dakwahnya di Madinah, banyak cara dilakukan Nabi Muhammad untuk mengembangkan dakwahnya baik karena dorongan al-Qur’an maupun hasil ijtihadnya sendiri, seperti menumbuhkan persaudaraan diantara sesama masyarakat, dalam bentuk kegiatan politik, pendidikan, perdagangan, bahkan Nabi Muhammad sendiri memimpin ekpedisi perdagangan ke negeri-negeri asing. Semua metode tersebut digunakan sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi disamping mempertahankan kesinambungannya. Bagaimanapun keberhasilan dakwah bukanlah semata-mata terletak pada penggunaan metode yang tepat. Metode-metode yang pernah dipraktekkan oleh Nabi Muhammad masih sangat perlu dipelajari untuk dijadikan sebagai pedoman dalam aktifitas dakwah Islamiyyah di masa sekarang, karena problematika dakwah di masa sekarang tidak jauh berbeda dengan problematika dakwah yang ada pada masa Nabi Muhammad, bahkan dalam hal-hal tertentu terdapat persamaan. Sehingga penggunaan metode yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad masih sangat relevan untuk digunakan di zaman sekarang dengan sedikit modifikasi, agar lebih sesuai dengan kondisi terutama dalam menghadapi problematika dakwah yang sama dengan masa Nabi Muhammad.