Islam di Spanyol, Sicilia dan Turki

Spanyol, Sicilia dan Turki merupakan tiga kawasan di Eropa yang tidak terpisahkan dari sejarah dan peradaban Islam. Di ketiga daerah ini, Islam pernah mengalami kejayaan luar biasa sehingga memiliki jasa terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan budaya di Eropa. Bahkan khusus Spanyol dan Sicilia merupakan pintu gerbang masuk dan berkembanganya ilmu pengetahuan dan budaya Islam di Eropa. Catatan sejarah menunjukkan bahwa keberadaan universitas-universitas di Spanyol dan Sicilia merupakan wahana para mahasiswa Eropa menuntut ilmu pengetahuan sehingga pada beberapa abad ke depan berpengaruh terhadap renaisance dan modernisasi di Eropa. Begitu kuatnya pengaruh Islam di daerah ini hingga menjadi bagian dari budaya masyarakat setempat. Dikatakan, masyarakat Spanyol dan Sicilia, sebagian menggunakan bahasa Arab. Demikian pula halnya dengan kerajaan Turki Utsmani, memiliki peran penting dalam pengembangan Islam, terutama di benua Eropa, khususnya kawasan Eropa Timur.
Setelah mencapai puncak kejayaan, akhirnya Spanyol Sicilia dan Turki Utsmani hancur dan kehilangan kekuasaan politik. Sudah menjadi sunnatullah, jika suatu kekuatan sudah sampai pada puncaknya dan tidak dapat mempertahankan kekuatannya, maka akan datang kekuatan-kekuatan baru yang siap menggantikan kekuatan lama. Demikian pula halnya dengan Spanyol, Sicilia dan Turki Utsmani, setelah berkuasa berabad-abad akhirnya mereka harus kehilangan kekuasaan tersebut karena tidak mampu mempertahankannya. Yang menarik adalah, setelah Islam hilang sebagai kekuatan politik, namun sebagai agama dan budaya, Islam masih eksis sampai hari ini meski dalam kondisi yang kurang menguntungkan.