Cerai Gugat Terhadap Suami Pengguna Nakoba (Studi Putusan Mahkamah Syar’iyah Kuala Simpang Nomor 74/Pdt.G/2019/Ms-Ksg)

Utari Zulfiana, 160101060 (2022) Cerai Gugat Terhadap Suami Pengguna Nakoba (Studi Putusan Mahkamah Syar’iyah Kuala Simpang Nomor 74/Pdt.G/2019/Ms-Ksg). Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Perceraian] Text (Perceraian)
Utari Zulfiana, 160101060, FSH, HK.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB)

Abstract

Seseorang yang melakukan perceraian pastinya mempunyai alasan tersendiri untuk mengakhiri perkawinannya. Putusnya perkawinan bisa disebabkan karena talak atau berdasarkan gugatan perceraian. Maka dari berbagai peraturan dapat diketahui ada dua macam perceraian yaitu cerai talak dan cerai gugat. Banyak faktor yang menyebabkan istri melakukan permohonan cerai gugat, salah satunya adalah suami tersandung kasus narkoba. Dalam putusan Nomor 74/Pdt.G/2019/Ms-Ksg, rumah tangga penggugat dan tergugat tidak harmonis lagi. Sering terjadinya perselisihan, pertengkaran dan perbuatan kasar yang dilakukan oleh tergugat dikarenakan tergugat tidak menggunakan narkoba. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pertimbangan hakim dan tinjauan hukum Islam terhadap cerai gugat terhadap suami pengguna narkoba. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian pustaka dengan menganalisis data melalui metode deskriptif analisis. Adapun hasil penelitian menerangkan bahwa pertimbangan hakim Mahkamah Syar'iyah Kualasimpang dalam memutuskan perkara cerai gugat terhadap suami pengguna narkoba, yaitu karena tergugat dinyatakan telah terbukti secara sah bersalah dengan melakukan tindak pidana tanpa hak dan melawan hukum membeli dan menjual narkotika. Selain itu, hakim juga mempertimbangkan bahwa kondisi rumah tangga yang dialami penggugat dan tergugat sudah sangat sulit dapat mewujudkan tujuan perkawinan yang kekal, bahagia, sakinah mawaddah dan rahmah, sebagaimana yang tertera dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974. Adapun tinjauan hukum Islam terhadap cerai gugat suami pengguna narkoba menurut pendapat Mazhab Maliki dan Mazhab Hambali diperbolehkan bagi istri untuk menuntut talak kepada hakim terhadap suaminya apabila ia mendapat perlakuan kasar. Karena dengan suami menggunakan narkoba, itu bisa memicu munculnya kemudharatan dalam rumah tangga yang bisa menjadi salah satu alasan untuk istri mengajukan cerai gugat kepada hakim. Sedangkan menurut Abu Hanifah dan Syafi’i, istri tidak bisa menuntut talak dari hakim atas diri suaminya, dikarenakan perlakuan buruk suami dianggap bisa di hapus dengan cara memberikan hukuman terhadap suami yang melakukan tindakan buruk dan memberikan kebebasan terhadap istri agar tidak dipaksa untuk mentaati suaminya.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Utari Zulfiana Utari
Date Deposited: 08 May 2023 02:26
Last Modified: 08 May 2023 02:26
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/28726

Actions (login required)

View Item
View Item