Pengawasan Dinas Perhubungan Terhadap Operasional Truk Bermuatan Lebih Berdasarkan Perspektif Milk Al-Daulah

Hak menguasai negara dan hak pemanfaatan secara aktual adalah hak milik bangsa. Hak milik umum merupakan hak seluruh rakyat dalam suatu negara yang wajib dikelola oleh pemerintah salah satunya jalan umum. Maraknya truk material bermuatan lebih yang melakukan berbagai pelanggaran yang mengakibatkan terganggunya kesejahteraan masyarakat dan menghilangkan manfaat dari jalan itu sendiri. Agar jalan tetap dapat berfungsi sebagaimana mestinya, maka perlu adanya peraturan dan pengawasan oleh pemerintah melalui Dinas Perhubungan khususnya terhadap kendaraan yang bermuatan lebih. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana bentuk pelanggaran truk yang bermuatan lebih, dan bentuk sistem pengawasan serta perspektif milk al-daulah terhadap sistem pengawasan yang dilakukan Dinas Perhubungan Banda Aceh terhadap truk bermuatan lebih. Kajian penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian sosiologis (yuridis). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelanggaran yang sering terjadi terhadap truk yang bermuatan lebih yaitu melewati jam lalu lintas yang telah ditetapkan dan bongkar muat di dalam kota, tidak menutup bahan material dengan terpal dan tidak memakai rantai pengaman. Dinas Perhubungan kota Banda Aceh melakukan pengawasan terhadap truk material bermuatan lebih dengan cara melakukan pemantauan dan evaluasi yang dilaksanakan dengan pengadaan pos pengawasan pada pintu masuk Kota Banda Aceh dan melakukan razia bersama kepolisian terhadap pelanggar truk bermuatan lebih di waktu-waktu tertentu yang telah di tetapkan. Namun hal ini belum menjadikan truk yang bermuatan lebih sadar akan hukum yang telah ditetapkan serta tidak menghiraukan batas-batas pemanfaatan terhadap kepemilikan negara sesuai konsep milk al-daulah yang mana tidak boleh hanya dalam rangka mendapatkan keuntungan semata, seperti memanfaatkan keuntungan dari individu tanpa memedulikan akibat buruk yang terjadi.