Analisis Keberadaan Unsur Gharar dan Tadlis Dalam Pemotongan Berat Timbangan (Suatu Penelitian Pada Praktik Penjualan Cabai di Gampong Abo Teubeng, Kecamatan Pidie).

Muhammad Rizki, 170102078 (2023) Analisis Keberadaan Unsur Gharar dan Tadlis Dalam Pemotongan Berat Timbangan (Suatu Penelitian Pada Praktik Penjualan Cabai di Gampong Abo Teubeng, Kecamatan Pidie). Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Analisis Keberadaan  Unsur  Gharar dan Tadlis  Dalam  Pemotongan Berat Timbangan (Suatu Penelitian Pada Praktik Penjualan  Cabai di Gampong Abo Teubeng, Kecamatan Pidie)] Text (Analisis Keberadaan Unsur Gharar dan Tadlis Dalam Pemotongan Berat Timbangan (Suatu Penelitian Pada Praktik Penjualan Cabai di Gampong Abo Teubeng, Kecamatan Pidie))
Muhammad Rizki, 170102078, FSH, ES, 085158746600.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)

Abstract

Proses transaksi jual beli cabai di masyarakat Gampong Abo Teubeng, terdapat sistem yang merugikan petani yaitu pemotongan berat timbangan perkarung. Pelaksanaan pemotongan ini sudah menjadi suatu kebiasaan yang sudah melekat dengan transaksi jual beli cabai di masyarakat. Banyak petani tidak rela dengan adanya potongan tersebut dan mereka terpaksa untuk menjual hasil panennya ke agen karena tidak ada pilihan lain. Dalam transaksi ini petani merasa sangat dirugikan. pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana mekanisme pemotongan berat timbangan dalam jual beli cabai, dan bagaimana analisa terhadap keberadaan unsur gharar dan tadlis dalam praktik pemotongan timbangan jual beli cabai. Penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif-empiris dengan jenis penelitian deskriptif analisis. Datanya bersumber dari data primer yang diperoleh dari lapangan dan data sekunder yang diperoleh dari penelitian kepustakaan. Hasil penelitian: pertama, mekanisme pelaksanaan pemotongan berat timbangan dalam jual beli cabai yang berlangsung dipraktikkan menurut kebiasaan yang berlaku di tengah masyarakat Gampong Abo Teubeng. Jual beli ini dilakukakan dengan penerapan potongan wajib pada saat setelah penimbangan. Potongan timbangan dalam tranksaksi ini berkisar dari 0,5-2kg tergantung ukuran karung yang dipakai oleh petani. Jika memakai karung garis biru maka potongan berat berkisar 1-2kg dan karung bekas pupuk dengan potongan berat berkisar 0,5-1kg. Potongan berat timbangan juga dipengaruhi oleh harga pasar, jika harga pasar mahal maka potongangnnya akan sedikit, jika harganya murah potongannya akan besar. Kedua, menurut tinjauan fikih muamalah, keberadan unsur gharar dan tadlis dalam transaksi pemotongan berat timbangan dalam jual beli cabai di Gampong Abo Teubeng menunjukkan bahwa terdapat unsur gharar dalam transaksi tersebut, akan tetapi unsur gharar tersebut diamaafkan karena termasuk kedalam gharar ringan. Karena resiko penyusutan berat adalah sesuatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari transaksi tersebut. Keberadaan unsur tadlis dalam transaksi tersebut secara terlihat tidak ada karena keridhaan kedau belah pihak. Namun secara tidak terlihat belum tentu karena dikembalikan kepada niat pembeli. Jika mereka berniat untuk memperoleh keuntungan lebih dari potongan timbangan maka itu masuk kedalam tadlis. Dan jika dia tidak berniat untuk keuntungan lebih maka itu tidak termasuk karena sudah dalam keridhaan kedua belah pihak ketika bertransaksi.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: gharar, tadlis, jualan, praktik.
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Muhammad Rizki Rizki
Date Deposited: 09 May 2023 02:12
Last Modified: 09 May 2023 02:12
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/28757

Actions (login required)

View Item
View Item