Siyasah dan Jinayah Dalam Bingkai Syari’ah

Kehidupan ummat Islam di dunia ini tidak dapat dipisahkan dengan persoalan siyasah, jinayah dan syari’ah karena ketiga komponen ilmu tersebut memegang peran penting dalam kehidupan muslim. Siyasah atau politik Islam menjadi strategis dan penting dimiliki setiap muslim agar ummat Islam tidak dapat ditipu oleh mana-mana kaum. Demikian juga dengan jinayah atau hukum pidana Islam yang menjadi penahan bertambahnya kriminalitas dalam kehidupan ummat Islam. Semua itu berada dalam bingkai syari’ah sebagai induk ilmu dalam Islam. Zaman Rasulullah SAW ummat Islam menjalankan semua itu dengan sangat serius dan sungguh-sungguh sehingga kini menjadi simalakama.
Penelitian yang bermetodekan kualitatif ini coba memastikan kalau hasil akhirnya akan menjadi rebutan oleh para penggemar dengan harapan mereka akan mendapatkan tiga ilmu penting yang tidak boleh tidak harus dimiliki oleh setiap muslim karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Hasil kajian ini menunjukkan bahwa Islam memiliki system politik sebagaimana yang telah diazaskan oleh Rasulullah di Madinah dahulu kala sehingga dengan Piagam Madinah beliau mampu menguasai seluruh madinah dan menjadi milik ummat Islam. Berpolitik dalam Islam itu bahagian daripada ibadah yang berbeda dengan berpolitik di luar syari’ah menjadi jinayah. Karena itulah antara siyasah dengan jinayah dan syari’ah itu sendiri sulit dipisahkan karena keterkaitan rumpun ilmu antara ketiganya. Jinayah menangani persoalan criminal yang terkait dengan qishash, hudud dan takzir. Sementara syari’ah merupakan induk dari siyasah dan jinayah.