Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII MP

Menurut Goleman, kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ). Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa keberhasilan siswa dalam belajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kecerdasan intelektual, akan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti kecerdasan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode ex post facto. Pada penelitian ini yang menjadi populasi yang akan diteliti adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh tahun ajaran 2021/2022, dan sampel yang terpilih adalah kelas VIII-2 yang terdiri dari 29 siswa. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket kecerdasan emosional siswa yang sudah divalidasi ahli dan hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai rapot kelas VII semester genap tahun ajaran 2021/2022. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa rxy = 0,264 yang menunjukkan bahwa kecerdasan emosional matematika siswa dan hasil belajar siswa memiliki korelasi yang lemah atau rendah. Perolehan lainnya pada penelitian ini adalah hasil pengolahan data memperoleh t_(hitung )>t_(tabel ) yaitu, 1,423>0,367, yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional siswa dengan hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan perhitungan menggunakan skala likert perindikator kecerdasan emosional siswa diperoleh bahwa untuk indikator kesadaran diri adalah yang terendah dengan capaian 69%, untuk indikator motivasi sebanyak 72%, indikator pengetahuan diri 73%, sedangkan untuk indikator keterampilan sosial dan empati memperoleh hasil yang sama yaitu 75%. Setiap indikator kecerdasan emsoisonal yang dimiliki siswa termasuk dalam kategori baik. Namun, indikator kesadaran diri menjadi indikator yang paling minim dimiliki oleh siswa yang menyebabkan hasil belajar siswa tidak terlalu jauh dari KKM.