Strategi Pemerintah Kota Banda Aceh dalam Menggali Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2020

Pemerintah Kota Banda Aceh pada tahun 2020 menjadi pemerintah Kabupaten/Kota dengan PAD terbesar se-Provinsi Aceh. Upaya Pemerintah Kota Banda Aceh dalam meningkatkan PAD menjadi salah satu strategi yang seharusnya mampu diterapkan oleh daerah lainnya di Aceh. Mengingat pembiayaan terbesar pembangunan daerah di Provinsi Aceh bersumber dari dana Transfer Pusat, baik Dana Otonomi Khusus dan Dana Alokasi Umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor utama penyumbang PAD serta strategi Pemko Banda Aceh dalam menggali sumber-sumber PAD tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sektor utama penyumbang PAD di Kota Banda Aceh terbagi dalam 5 sumber dengan sektor penyumbang PAD terbesar diperoleh dari sumber Lain-lain PAD yang Sah. Sektor utama penyumbang PAD dari 5 sumber PAD, yaitu: Pertama, sektor penerangan jalan dari sumber Pajak Daerah. Kedua, Sektor Pelayanan Sampah/Kebersihan pada Retribusi Jasa Umum, sektor Pemakaian Kekayaan Daerah pada Retribusi Jasa Usaha, dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pada Retribusi Perizinan Usaha Tertentu, ketiganya sebagai sektor utama penyumbang PAD dari sumber Retribusi Daerah. Ketiga, Sektor Bagi Laba atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Daerah dari sumber Pengelolaan Kekayaan Daerah. Keempat, Sektor Zakat Harta dari sumber Zakat. Kelima, Sektor Pendapatan BLUD dari sumber Lain-lain PAD yang dipisahkan. Strategi Pemko Banda Aceh dalam menggali sumber-sumber PAD tahun 2020 pada umumnya terbagi menjadi dua, pertama strategi dengan melakukan sosiliasi dan memudahkan pembayaran melalui rapat bulanan, sosialisasi ke objek pajak, bekerjasama dengan berbagai pihak serta membuat Tapping Box. Kedua, kontrol dan pengawasan DPRK terhadap setiap SKPK Banda Aceh agar mencapai target PAD setiap tiga bulan sekali.