Analisis Transaksi Jual Beli Biji Emas di Kalangan Masyarakat Kecamatan Meukek Dalam Perspektif Mabi’ Pada Akad Jual Beli

Pada praktik jual beli yang terjadi di Desa Alue Baroe merupakan transaksi jual beli dimana ada pembeli merasa dirugikan pada barang yaitu tanah yang mengandung emas ataupun batu batuan yang mengandung emas. Pembeli tidak mengetahui ada emas atau tidaknya di limbah yang mereka beli, karena pembeli harus memperoses tanah tersebut untuk mengetahui hasilnya. Para penambang masuk ke lobang galian untuk mengambil bongkahan batu lalu membawa ke tempat penggilingan dan digiling bongkahan batu tersebut sampai membentuk biji emas dan dapat dijualbelikan. Pada saat proses jual beli tidak ada pelanggaran apapun karena barang yang dijual dapat di serah terimakan langsung, dan barang tersebut juga ada di tempat sehingga pembeli bisa memilih sendiri karung yang mana ingin di beli. Jadi tidak ada masalah terhadap barang yang di jual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketidakjelasan pada objek transaksi yang dapat menyebabkan kerugian dan keuntungan bagi sebelah pihak dari perspektif mabi’. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis empiris, sehingga dapat melihat hukum yang terjadi dalam transaksi jual beli emas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penjualan bongkahan batu yang mengandung emas terlalu berlebihan dalam upaya mendapatkan keuntungan lebih sehingga menimbulkan kemudharatan. Dalam perspektif mabi’ penjualan bongkahan emas dari segi hukum jual beli dibolehkan karena kedua belah pihak saling ridha maka transaksi tersebut dianggap sah. Akan tetapi dalam melakukan transaksi jual beli bongkahan batu yang mengandung emas dan limbah olahan emas dengan alasan memperoleh keuntungan yang lebih dan arena tersebut sudah menjadi kebiasaan masyarakat dibolehkannya sistem jual beli.