Keterangan Saksi Korban Anak Pada Kasus Pemerkosaan Dalam Putusan Mahkamah Syar’iyah Tapaktuan Nomor 16/JN/2020/MS.Ttn

Muthia Anjela, 180104037 (2023) Keterangan Saksi Korban Anak Pada Kasus Pemerkosaan Dalam Putusan Mahkamah Syar’iyah Tapaktuan Nomor 16/JN/2020/MS.Ttn. Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Saksi Korban Anak] Text (Saksi Korban Anak)
Muthia Anjela, 180104037, FSH, HPI, 085222990499.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (8MB)

Abstract

Kesaksian saksi sebagai alat bukti dalam proses pembuktian merupakan salah satu indikator penting yang dapat menentukan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan terdakwalah pelakunya. Anak sebagai korban dalam tindak pidana pemerkosaan termasuk saksi yang melihat dan mengalami sendiri kejadian tersebut. Karena anak mempunyai jiwa yang sangat labil sehingga hal-hal yang dilakukan maupun dialaminya kurang mendapat respon dari orang-orang sekitarnya, dikarenakan status mereka maka anak belum diakui kapasitas legalnya (legal capacity). Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kekuatan keterangan saksi korban anak dalam Putusan Mahkamah Syar’iyah Nomor 16/JN/2020/MS.Ttn dan bagaimana dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana terkait dengan keterangan yang diberikan oleh saksi anak di persidangan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data melalui library research berupa buku-buku, peraturan perundang-undangan, dan Putusan MS Tapaktuan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa keterangan dari saksi korban anak pada tindak pidana (jarimah) pemerkosaan tidak memiliki kekuatan pembuktian, jadi keterangan anak sebagai saksi korban sifatnya hanya menjadi data pendukung atau petunjuk bagi hakim dalam memutus perkara. Namun pada Putusan Mahkamah Syar’iyah Tapaktuan Nomor 16/JN/2020/MS.Ttn keterangan saksi korban anak merupakan keterangan utama dan dapat dikatakan saksi korban anak sebagai saksi kunci yang sangat mempengaruhi keyakinan hakim dalam memutus perkara karena saksi-saksi lain yang disumpah merupakan orang tua kandung korban dan tidak melihat ataupun merasakan secara langsung kejadian tersebut melainkan hanya menerima penjelasan dari saksi korban. Maka keterangan saksi korban anak dianggap menjadi acuan atau dijadikan dasar pertimbangan oleh hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap terdakwa.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Pidana Islam
Depositing User: Muthia Anjela Muthia
Date Deposited: 15 May 2023 02:57
Last Modified: 15 May 2023 02:57
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/28935

Actions (login required)

View Item
View Item