Hukum Syirkah Abdan Menurut Mazhab Hanafi dan Syafi’i Serta Implementasinya Antara Desainer Digital dan Blogger.

Terdapat perbedaan pendapat antara mazhab Hanafi dan Syafi’i mengenai hukum syirkah abdan terhadap implementasi antara desainer digital dan blogger. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana dalil syirkah abdan menurut mazhab Hanafi dan mazhab Syafi’i dan hukum syirkah abdan serta implementasi syirkah abdan antara Desainer Digital dan Blogger. metode penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian kajian kepustakaan (library research). Hasil penelitian ini menunjukkan (pertama) terdapat beberapa dalil syirkah abdan yang dimana QS. Al-Maidah ayat 1 dan 2, kemudian QS. Shaad ayat 24, sementara dalam Hadist riwayat Abu Daud terkait tawanan perang badar juga membahas syirkah abdan dan terdapat perbedaan pendapat dalam hadist tersebut dari segi sanad nya, dan juga beberapa kaidah fiqih. (kedua) Syirkah abdan menurut mazhab Hanafi dalam kitabnya Bada’i Ash-sana’i fi tartib asy syirai’ mengatakan hukumnya boleh sebaliknya dalam mazhab Syafi’i syirkah abdan tidak diperbolehkan terdapat dalam kitab Al-‘aziz Syahril Wajiz Al-Ma’ruf bi Syahril Kabir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa menurut kaedah fiqih yang menyatakan hukum asal dalam semua bentuk muamalah adalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya, dibalik itu juga analisis penulis penguatan terkait akad yang dilakukan oleh pelaksana syirkah abdan lebih ditingkatkan guna menghindari adanya unsur gharar didalamnya.