Hukuman Pelaku Pemerkosaan Terhadap Anak Oleh Orang Terdekat (Studi Komparatif Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Dan Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014)

T. Rahmad Islan, 180103054 (2023) Hukuman Pelaku Pemerkosaan Terhadap Anak Oleh Orang Terdekat (Studi Komparatif Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Dan Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014). Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Hukuman Pelaku Pemerkosaan] Text (Hukuman Pelaku Pemerkosaan)
T. Rahmad Islan, 180103054, FSH, PMH.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB)

Abstract

Menurut Pasal 81 Undang-Undang Perlindungan Anak dan Pasal 49 Qanun Aceh tentang Hukum Jinayat mengatur tentang pelaku pemerkosaan terhadap anak dengan pidana yang berbeda. Kasus tindak pidana pemerkosaan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Aceh pada tahun 2020 berjumlah 379 kasus, dalam 379 kasus tersebut dominan menggunakan Qanun Jinayat dikarenakan peraturan perundangan khusus menyampingkan peraturan perundangan yang lebih umum (Lex specialis derogat legi generali). Penelitian dalam skripsi ini untuk mengetahui bentuk hukuman bagi pelaku pemerkosaan terhadap anak oleh orang terdekat berdasarkan Perundang-undangan, dan metode perumusan hukum terhadap sanksi pelaku pemerkosaan terhadap anak oleh orang terdekat berdasarkan Perundang-undangan. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat studi penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan penelitian pendekatan komparatif dan pendekatan perundang-undangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, bentuk hukuman pemerkosaan pada kedua peraturan ini memiliki jumlah bentuk hukuman yang berbeda, yang mana pada UU Perlindungan Anak hanya memiliki 2 (dua) bentuk hukuman, yaitu penjara dan denda, sedangkan pada Qanun Aceh tentang Hukum Jinayat itu ada 3 (tiga) bentuk hukuman, yaitu, cambuk, penjara, dan denda. Penerapan hukum cenderung pada Qanun Aceh, akan tetapi dalam segi pemberatan hukuman lebih berat UU Perlindungan Anak terhadap pelaku orang terdekat. Pada keduanya memiliki perbedaan dalam penyebutan istilah, yang mana pada UU Perlindungan Anak menggunakan orang terdekat dan disebutkan kategorinya, sedangkan pada Qanun Aceh menggunakan mahram saja. Metode perumusan hukum ketentuan pidana terhadap sanksi pelaku pemerkosaan terhadap anak oleh orang terdekat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 berdasarkan ketentuan pidana, yaitu rumusan tindak pidana, kualifikasi, dan sanksi. Sedangkan perumusan hukum Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat berlandaskan hukum syariat Islam, hasil ijtihad para ulama, dan ahli hukum serta pemerintah.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: T. Rahmad Islan Rahmad
Date Deposited: 19 May 2023 08:22
Last Modified: 19 May 2023 08:22
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/29050

Actions (login required)

View Item
View Item