Kiprah Perempuan dalam Mewujudkan dan Memelihara Perdamaian di Aceh

Perempuan Aceh telah terlibat aktif dalam mewujudkan
perdamaian Aceh sejak Aceh masih dalam keadaan konflik (1976 s.d 2005). Namun sayangnya peran-peran tersebut belum terdokumantasi dengan baik. Penelitian ini mendokumentasikan bentuk-bentuk peran yang mereka lakukan. Perempuan yang terlibat dalam proses ini tidak hanya berasal dari unsur perempuan yang terlibat langsung dengan pasukan Gerakan Aceh Merdeka, tetapi juga kelompok perempuan yang berasal dari kalangan aktivis dan womens leaders (pemimpin perempuan). Selain itu, dilihat juga peran perempuan dalam mengisi
perdamaian dewasa ini. Dari hasil penelitian terlihat bahwa selama konflik berlangsung, perempuan melakukan berbagai peran strategis dan berbagai aksi kemanusiaan agar keamanan dan kedamaian dapat terwujud. Hal ini berbeda dengan peran mereka dalam mengisi perdamaian Aceh. Banyak sekali perempuan yang terlibat perjuangan di masa konflik tidak mampu bersama laki-laki mengisi pembangunan Aceh pasca MoU Helsinki. Di sinilah diperlukan penguatan kiprah perempuan, sehingga secara setara dengan laki-laki, perempuan juga
dapat terlibat aktif dalam mengisi pembangunan Aceh dewasa ini.