Dampak Perkawinan Paksa Terhadap Ketahanan Keluarga (Studi Kasus Gampong Pulau Kandang Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan)

Susila Wati, 180101051 (2023) Dampak Perkawinan Paksa Terhadap Ketahanan Keluarga (Studi Kasus Gampong Pulau Kandang Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Syariah dan Hukum.

[thumbnail of Dampak Perkawinan Paksa Terhadap Ketahanan Keluarga (Studi Kasus Gampong Pulau Kandang Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan)] Text (Dampak Perkawinan Paksa Terhadap Ketahanan Keluarga (Studi Kasus Gampong Pulau Kandang Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan))
Susila Wati, 180101051, FSH, HK, 08526226345.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (11MB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi karena adanya kasus di Gampong Pulau Kandang Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan yang mana masih ada sebagian masyarakat yang orang tuanya masih memaksakan perkawinan untuk anaknya. Adapun Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui praktek dan dampak perkawinan paksa terhadap ketahanan keluarga, dan bagaimana menurut Fiqih Munakahat terhadap perkawinan paksa di Gampong Pulau Kandang Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana pasangan suami istri dalam mempertahankan keutuhan rumah tangganya, karena didasarkan ikatan suami istri tanpa dilandasi rasa cinta dan kasih sayang. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kualitatif (yuridis-empiris) dengan jenis penelitian lapangan menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara, juga kepustakaan sebagai data pendukung ditemukan dari buku-buku dan sumber hukum lainnya.Dari hasil pengumpulan data kemudian dianalisis sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan.Dari hasil penelitian peneliti dapat menyimpulkan bahwapenikahan dari pilihan orang tua umumnya dapat berakhir dengan kebahagiaan dalam rumah tangganya,namun tidak sedikit pula dapat berakhir dengan perceraian, diakibatkan pernikahan yang tidak dilandasi rasa cinta dan kasih sayang. Dalam Fiqih Islam orang tua yang akan menikahkan anaknya harus meminta izin anaknya terlebih dahulu,sebab pernikahan merupakan ikatan yang suci, sakral, dan abadi antara suami dan istri, kekokohan dan keharmonisan rumah tangga tidak akan terwujud apabila tidak ada kerelaan antara laki-laki dan perempuan. Menjaga keutuhan rumah tangga yang baik, sejahtera, dan harmonis harus memiliki dasar hukum yang kokoh dan mampu menghadapi segala godaan dan serangan dari luar yang dapat merusak ketahanan keluarga.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Susila Wati
Date Deposited: 23 May 2023 03:16
Last Modified: 23 May 2023 03:16
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/29211

Actions (login required)

View Item
View Item