Metodologi Studi Hadits Imam Bukhari

Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail, terkenal kemudian sebagai Imam Bukhari merupakan ulama hadits masyhur disebabkan oleh usahanya mengumpulkan hadits yang dia himpun dalam kitab al-Jami' al shahih. Padahal pada zamannya, medan hadits bagaikan lautan yang sangat luas yang bercampur antara hadits shahih dan hadits palsu, antara yang benar dan yang buatan. Kitab Shahih Bukhari ini merupakan kitab pertama yang disusun berdasarkan hadits-hadits shahih. Kitab ini ditulis dalam kurun waktu lebih kurang 16 tahun melalui proses penyaringan yang sangat ketat dari 600.000 hadits. Dikatakan bahwa Bukhari selalu berhati-hati dan meminta petunjuk kepada Allah. Imam Bukahri dapat menghafal satu juta hadits lengkap dengan sumber dan perawinya, dari 80.000 perawi ditapisnya menjadi 7.275 hadits. Imam Bukhari bersungguh-sungguh dalam meneliti dan menyelidiki kredibilitas para perawi sehingga benar-benar memperoleh kepastian akan keshahihan hadits yang diriwayatkan. la juga selalu membandingkan hadits satu dengan yang lainnya, memilih dan menyaring, mana yang menurut pertimbangannya secara nalar paling shahih, Dengan demikian kitab hadits susunan Imam Bukhari benar-benar menjadi batu uji dan penyaring bagi sejumlah hadits lainnya.