Penyisihan Mikroplastik Pada Air Sungai Krueng Aceh Menggunakan Membran Ultrafiltrasi Dari Polimer Polyethersulfone (PES)

Dari hasil uji pendahuluan ditemukannya mikroplastik pada pipa inlet Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Daroy sebanyak 275 partikel/L, sedangkan pada hasil air produksi PDAM Tirta Daroy sebanyak 150 partikel/L. Ditemukannya mikroplastik pada air tersebut dapat menjadi ancaman serius bagi mahkluk hidup jika dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, fluks dan koefisien rejeksi membran polyethersulfone (PES), yang dibuat menggunakan teknik inversi fasa dengan pelarut N,N-Dimethylformamide (DMF) dan zat aditif Titanium dioksida (TiO2) dalam melakukan penyisihan mikroplastik pada air Sungai Krueng Aceh. Hasil analisis Scanning Electron Microscopy (SEM) terhadap morfologi membran membuktikan bahwa membran yang dihasilkan merupakan membran asimetris yang terdiri dari dua lapisan yaitu bagian atas merupakan lapisan tipis dan lapisan bawah adalah lapisan berpori. Membran PES 20%/DMF/TiO2 memiliki struktur penampang melintang seperti jari (finger-like macrovoid) dengan jumlah yang lebih banyak dan besar dibandingkan dengan -sedangkan membran PES 15% DMF/TiO2. Analisa koefisien rejeksi mikroplastik menunjukkan bahwa membran PES /DMF/TiO2 mampu menyisihkan mikroplastik. Hasil uji keofisien rejeksi mikroplastik yang didapatkan setelah melewati proses filtrasi menggunakan membran PES 20% /DMF/TiO2 sebanyak 14,2 partikel/L dengan nilai koefisien rejeksi mikroplastik 94%. Kinerja membran PES 15% DMF/TiO2 memiliki fluks air sebesar 0,733 L/m2.jam sedangkan membran PES 20% DMF/TiO2 memiliki fluks air sebesar 0,467 L/m2.jam. Dengan membran ultrafiltrasi dari penelitian ini berpotensi dapat diterapkan sebagai penyaring air baku dalam PDAM.