Konsep dan Kedudukan Maslahahmursalah (Studi Perbandingan Antara Imam al-Ghazali dan Najm ad-Din Thufi)

Nurmina Ulfa, 170103011 (2021) Konsep dan Kedudukan Maslahahmursalah (Studi Perbandingan Antara Imam al-Ghazali dan Najm ad-Din Thufi). Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Konsep dan Kedudukan Maslahahmursalah] Text (Konsep dan Kedudukan Maslahahmursalah)
Nurmina Ulfa, 170103011, FSH, PMH.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB)

Abstract

Maslahah mursalah merupakan suatu metode penalaran hukum yang dipanda ng mampu mengatasi berbagai keterbatasan teks hukum yang terdapat di dalam al-Qur’an dan Hadis guna menjawab berbagai persoalan umat yang semakin hari semakin kompleks yang mana dapat dipertanggung jawabkan secara syariat.Akan tetapi para ushuliyin berbeda, pendapat tentang kedudukannya diantara dalil-dalil hukum lainnya. Berbeda dengan sebagian Syafi’iyah, al-Ghazali dengan tetap loyal dengan imam mazhabnya menerima maslahah mursalah sebagai hujjah termasuk dalam hal mentakhsish nash, kendati bukan sebagai hujjah yang mandiri, karena menurutnya maslahah adalah memelihara tujuan syarak. Sementara at-Thufi menempatkan maslahah mursalah sebagai dalil syarak yang terkuat dalam masalah-masalah ma’qul ma’na, karena menurutnya merealisasikan maslahah merupakan sentral tujuan syarak, sementara dalil lain adalah sarana untuk mewujudkan maslahah itu sendiri. Tujuan mestilah didahulukan dari sarana pemahaman secara komprehensif terhadap pendapat kedua tokoh yang mejadi fokus penelitian ini akan memberikan solusi alternative bagi pemecahan masalah kontemporer dimasa mendatang secara berkesinamungan. Dengan menggunakan metode deskriptif analisis komparatif, disini penulis menyampaikan pandangan kedua tokoh tersebut, menganalisisnya serta membandingkan pendapat keduanya. Sehingga penulis sampai kepada kesimpulan bahwa kedua tokoh tersebut sepakat tentang mentakhsish nash dengan maslahah mursalah ini. Hanya saja al-Ghazali menyebutkan syarat bahwa maslahah itu harus mendekati apa yang telah dipraktikkan dalam syarak. Ini terbukti dengan mensyaratkan suatu maslahah haruslah sesuai dari Alquran, Sunnah dan Ijmak. Sementara at-Thufi meyakini bahwa kemandirian akal sudah cukup untuk mengetahui maslahah sehingga ia tidak menyebukan syarat bahwa suatu maslahah itu harus dengan yang difahami dari dalil-dalil tersebut.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Nurmina Ulfa Nurmina
Date Deposited: 26 May 2023 03:17
Last Modified: 26 May 2023 03:17
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/29282

Actions (login required)

View Item
View Item