Konstruksi Pemikiran Imam Al-Syafii Dalam Penetapan Hukum Dengan Hadis-Hadis Mukhtalif

M. Chalis, 2008017201 (2023) Konstruksi Pemikiran Imam Al-Syafii Dalam Penetapan Hukum Dengan Hadis-Hadis Mukhtalif. UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Banda Aceh.

[thumbnail of Sertifikat HKI dan Laporan Penelitian : Konstruksi Pemikiran Imam Al-Syafii Dalam Penetapan Hukum Dengan Hadis-Hadis Mukhtalif] Text (Sertifikat HKI dan Laporan Penelitian : Konstruksi Pemikiran Imam Al-Syafii Dalam Penetapan Hukum Dengan Hadis-Hadis Mukhtalif)
combinepdf-15.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)

Abstract

Dalam ranah kajian hadis ulama menemukan beberapa petunjuk hadis Nabi saw yang tampak saling bertentangan (ikhtilaf) antara satu dengan yang lainnya, sehingga menyulitkan dalam menjadikannya sebagai hujah atau dalil hukum. Akhirnya ulama merumuskan ide penyelesaian hadis-hadis yang tampak saling ta’arud, mulai dari al- jam’u wa al-taufiq, al-tarjih, kemudian al-naskh dan terakhir al-waqf, sehingga ada jalan keluar yang membuahkan keyakinan bahwa tidak ada pertentangan antara petunjuk hadis Nabi saw yang satu dengan yang lain, karena pada dasarnya bisa dikompromikan, pertentangan itu hanyalah secara kasat mata atau secara zahir saja. Oleh karenanya Imam Syafi’i dalam salah satu komentarnya mengatakan “jangan sekali-kali mempertentangkan hadis-hadis Rasulullah saw satu dengan yang lainnya selama mungkin ditemukan jalan (untuk dikompromikan) agar hadis-hadis tersebut dapat sama-sama diamalkan. Jangan telantarkan yang satu lantaran yang lain karena kita punya kewajiban yang sama untuk mengamalkan masing-masingnya. Oleh karena itu jangan jadikan nilai hadis-hadis tersebut sebagai pertentangan kecuali apabila tidak mungkin dapat diamalkan selain harus meninggalkan salah satunya”. Pernyataan ini memberikan sinyal bahwa tidak boleh sama sekali mempertentangkan antara hadis- hadis Rasulullah saw dengan mengatakan hadis ini yang paling benar sedang yang lain salah. Makanya bila antara dua hadis atau lebih saling bertentangan maka harus dicari cara penyelesaiannya untuk dikompromikan sehingga kedua-dua hadis tersebut biasa diambil dan dapat sama-sama diamalkan

Item Type: Other
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 370 Education (Pendidikan)
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > S1 Pendidikan Agama Islam
Depositing User: M. Chalis Chalis
Date Deposited: 29 May 2023 03:21
Last Modified: 29 May 2023 03:21
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/29306

Actions (login required)

View Item
View Item