Analisis Praktik Gala Umong Di Kabupaten Nagan Raya (Kajian Perspektif Tokoh Agama)

Gala Umong merupakan salah satu praktek gadai yang yang dilakukan oleh pemberi gadai dengan penerima gadai. Pemberian barang gadai tersebut menjadi landasan sebagai jaminan utang, Penerima gadai tidak menjadikan barang gadai sebagai jaminan utang saja, melainkan dimanfaatkan untuk menambahkan pendapatan penerima gadai, fenomena ini telah berlangsung turun temurun sejak dahulu kala. Praktek Gala Umong ini tidak sesuai dengan syariat, karena adanya unsur gharar dalam akad gala, pemberi gadai tidak merelakan umongnya di manfaatkan, namun praktik ini telah berlangsung terus menerus. Penulisan tesis ini menggunakan metode deskriptif analisis, hasil data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif. Data tersebut dikumpulkan berdasarkan studi lapangan dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberi gadai tidak merelakan umongnya untuk dimanfaatkan, namun kebiasaan masyarakat sejak dahulu menjadikan setiap umong yang di gadai boleh dimanfaatkan minimal dua kali masa panen. Penerima gadai merasa sangat beruntung bisa memanfaatkan umong yang sudah dimiliki meskipun dengan tempo sementara waktu. Dalam pandangan tokoh agama praktek gala umong sampai hari ini belum sesuai dengan syariat karena minimnya pengetahuan masyarakat mengenai gala umong tersebut, juga minimnya sosialiasi dari tokoh agama mengenai gala umong yang sudah berlangsung lama.