Keberadaan Suami tidak diketahui Sebagai Alasan Fasakh Berdasarkan Ordinan Undang-undang Keluarga Islam 2001 Negeri Sarawak Ditinjau Menurut Fikih

Azera Binti Ariffin Irwan, 170101094 (2020) Keberadaan Suami tidak diketahui Sebagai Alasan Fasakh Berdasarkan Ordinan Undang-undang Keluarga Islam 2001 Negeri Sarawak Ditinjau Menurut Fikih. Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Mafqud Sebagai Alasan Fasakh Berdasarkan Ordinan Undang-undang Keluarga Islam 2001 Negeri Sarawak] Text (Mafqud Sebagai Alasan Fasakh Berdasarkan Ordinan Undang-undang Keluarga Islam 2001 Negeri Sarawak)
Azera Binti Ariffin Irwan, 170101094, FSH, HK.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB)

Abstract

Mafqud adalah orang yang hilang, terputus beritanya, tidak diketahui tempat tinggalnya dan tidak diketahui apakah masih hidup atau sudah mati. Hilangnya suami membuatkan seorang istri diliputi rasa ketidakjelasan tentang status hukum yang dimilikinya, sehingga seorang istri memutuskan untuk menggugat cerai suaminya yang belum jelas diketahui kabar beritanya. Dalam pemikiran mazhab Syafi’i dan Hanafi berpendapat bahwa istri tidak memiliki hak untuk meminta berpisah dengan sebab kepergian si suami dari istri. Menurut mazhab Malik dan Hambali pula, dibolehkan pemisahan mafqud karena istri dapat kemudharatan meskipun suami ada meninggalkan harta untuk nafkah istrinya selama kepergiannya. Sementara, di dalam Ordinan Undang-undang Keluarga Islam 2001 Negeri Sarawak di dalam seksyen 51 (1) ianya menyatakan bahwa jika tempat keberadaan suami tidak diketahui selama waktu satu tahun atau lebih maka si istri berhak untuk mengugat cerai suaminya. Apabila sudah diyakini situasi suami mafqud dengan berdasarkan bukti-bukti yang sedia ada maka hakim akan memutuskan mengikut pertimbangan syara’ yang telah dilakukan. Maka di sini dilihat manakah yang lebih relevan untuk diikuti antara hukum islam atau Ordinan Undang-undang Keluarga Islam 2001 Negeri Sarawak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendapat mafqud itu sebagai alasan fasakh menurut Ordinan Undang-undang Keluarga Islam 2001 Negeri Sarawak dan tinjauan menurut hukum Islam. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analisis yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan dan menganalisis permasalahan sedetil mungkin. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat penelitian kepustakaan (library research) dengan menelusuri teori-teori yang terdapat di perpustakaan. Hasil penelitian ini menyimpulkan dasar pertimbangan Ordinan Undang-undang Keluarga Islam 2001 Negeri Sarawak berdasarkan pendapat Imam Malik dan Hambali karena ianya relevan dengan kondisi masa sekarang dalam memutuskan fasakh sebagai alasan mafqud.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat)
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat) > 2X4.33 Perceraian
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Azera Binti Ariffin Irwan Azera
Date Deposited: 31 May 2023 02:40
Last Modified: 31 May 2023 02:40
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/29387

Actions (login required)

View Item
View Item