Fenomena Pernikahan Usia Anak Di Desa Cibubukan Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Studi Pada Mahasiswa Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Ar-Raniry

Pernikahan usia anak di Aceh karena beberapa alasan, pergaulan bebas menjadi salah satu penyebaab terjadinya pernikahan, sehingga umur yang belum cukup untuk menikah harus dinikahkan. Seperti yang terjadi di desa Cibubukan Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil karena pengaruh dari pergaulan bebas dilingkungan dan putus sekolah sehingga terpengaruh untuk melakukan pernikahan usia anak. Jika dilihat dari sudut pandang masyarakat yang berbeda-beda lebih banyak berpendapat pernikahan usia anak akan timbul pengaruh negatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fenomena pernikahan usia anak di desa Cibubukan dan bagaimana dampak pernikahan usia anak dalam keharmonisan rumah tangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif . Adapun jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 18 orang yaitu sekretaris desa 1 orang, ustad desa 1 orang, 2 orang pejabat publik yaitu kepala KUA simpang kanan dan kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendali Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Aceh Singkil, 5 masyarakat desa dan 9 orang yang melakukan pernikahan usia anak. Teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian adalah fenomena pernikahan usia yang terjadi mengalami naik turun dalam 5 tahun kebelakang dan tidak menentu jumlah serta umur yang melakukannya ( naik turun). Dampak bagi rumah tangga yang melakukan pernikahan usia anak adalah sering bertengkar karena pola pikir yang masih labil yang berdampak pada keharmonisan dalam rumah tangga pernikahan usia anak di Desa Cibubukan Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil.