Penentuan Status Mutu Air Sungai Lae Soraya Kota Subulussalam dengan Metode Indeks Pencemaran

Sungai Lae soraya merupakan sungai yang melintasi dua provinsi yaitu Sumatera Utara dan Aceh. Sungai ini dimanfaatkan sebagai air baku sebagian masyarakat Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam untuk kebutuhan higiene dan sanitasi secara langsung tanpa pengolahan dan juga menjadi sumber baku air minum. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini ingin melihat status indeks pencemaran air sungai ini berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 32 tahun 2017 dan Peraturan Pemerintah nomor 22 tahun 2021 kelas I. Parameter dalam penelitian ini adalah suhu, bau, warna, pH, TDS, Kekeruhan dan Nitrat. Hasil yang didapatkan berdasarkan parameter yang diuji yaitu suhu berkisar antara 28ºC hingga 29ºC, air yang berbau anyir serta sedikit berwarna kehijauan, pH dengan kisaran antara 7,8 hingga 8,4, TDS berkisar antara 70mg/l hingga 74mg/l, kekeruhan dengan kisaran 18,72NTU hingga 29,17NTU, dan Nitrat dengan nilai pengujian berkisar antara 7,85mg/l hingga 16,1mg/l. Selanjutnya status mutu air Sungai Lae Soraya dianalisis dengan metode indeks pencemaran (Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 115 tahun 2003), berdasarkan hasil tersebut didapatkan bahwa air Sungai Lae Soraya berstatus cemar ringan. Berdasarkan nilai pengujian dan penentuan status mutu air, maka sungai ini tidak layak digunakan secara langsung untuk kebutuhan higiene dan sanitasi maupun sumber air baku air minum.