Penanganan Terhadap Eksploitasi Anak di Bawah Umur di Jembatan Pante Pirak Kota Banda Aceh (Studi di Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banda Aceh)

Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya problem sosial di dalam masyarakat yang berupa eksploitasi dalam bentuk pekerjaan bagi anak di bawah umur di Jembatan Pante Pirak Kota Banda Aceh. Oleh karenanya, penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana faktor penyebab terjadinya kasus eksploitasi anak di Jembatan Pante Pirak Kota Banda Aceh, bagaimana upaya yang dilakukan oleh Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja dalam menangani kasus eksploitasi anak di Jembatan Pante Pirak Kota Banda Aceh serta kendala yang dihadapi dalam menangani kasus tersebut. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian lapangan dan kepustakaan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa faktor terjadinya eksploitasi anak dikarenakan faktor ekonomi, faktor lingkungan, faktor belas kasihan dari masyarakat dan lemahnya penegakan hukum di Kota Banda Aceh. Upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja dalam menangani kasus eksploitasi anak adalah dengan melakukan assessment, membuat laporan mengenai asesment tersebut, melakukan upaya intervensi, melakukan reunifikasi serta melakukan razia secara berkala. Sedangkan, kendala yang dihadapi adalah keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan anggaran, sikap melawan dari pihak orang tua, adanya pengulangan tindakan, kurangnya mengadakan kerja sama dengan lembaga lain yang juga memiliki wewenang dalam menangani kasus eksploitasi anak, kebanyakan dari anak korban eksploitasi bukan berasal dari Banda Aceh sehingga sulit untuk menjangkau langsung orang tua atau pihak keluarganya yang berada di luar daerah serta kurangnya transportasi operasional dalam melakukan penjangkauan. Oleh karenanya, penting dilakukannya penegakan hukum yang lebih optimal guna meminimalisir kasus eksploitasi anak di bawah umur di Jembatan Pante Pirak Kota Banda Aceh