Analisis Unsur Riba Terhadap Pembiayaan Online Syariah

Pembiayaan online syariah dijamin oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan merujuk kepada Fatwa DSN MUI Tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Keuangan Berdasarkan Prinsip Syariah, yang mana terhindar dari adanya riba, gharar, maysir dan tadlis. Namun dalam simulasi imbal hasil yang dibuat oleh aplikasi memunculkan pertanyaan apakah mekanisme yang diterapkan telah sesuai dengan prinsip keuangan syariah atau tidak karena terdapat tambahan di dalamnya. Penulis mengambil contoh pada simulasi imbal hasil aplikasi Alami Sharia, Jika peminjam dana ingin melakukan pembiayaan dengan produk invoice financing yang mana meminjam dana sebesar Rp. 1.000.000 dengan tingkat risiko 17% dan jangka waktu 90 hari, maka imbal hasil yang akan didapatkan yaitu Rp. 36.125 total pengembaliannya senilai Rp. 1.036.125. Terdapat tambahan jumlah dari pembiayaan sebelumnya yang nilainya tidak sama dengan yang diberikan di awal oleh pihak penyelenggara. Dari kelebihan yang didapat tersebut apakah pinjam meminjam secara online ini menimbulkan unsur riba atau tidak, diketahui bahwa aplikasi Alami Sharia dan Investree sudah berlabel syariah dimana harusnya terhindar dari adanya riba yang berupa tambahan pengembalian baik sedikit maupun banyak. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah, Untuk mengetahui bagaimana mekanisme layanan pembiayaan online syariah dan untuk mengetahui bagaimana analisis unsur riba pada pembiayaan online syariah terhadap kesesuaiannya dengan Fatwa DSN-MUI Tentang Layanan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 macam tahapan Teknik pengumpulan data 1) wawancara 2)dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa unsur tambahan pada saat pengembalian pembiayaan pada aplikasi Alami dan Investree tidak dikategorikan ke arah riba (bunga). Dalam transaksinya tambahan ini merupakan ujrah/upah yang akan diterima oleh para pihak atas jasanya, sebagaimana yang diimplementasikan oleh pembiayaan online syariah Alami Sharia dan Investree Syariah dimana terdapat pemberi pendanaan dan penerima pendanaan yang mengkuasakan kepada platform pembiayaan online ini untuk melakukan pengalihan penyelesaian piutang. Atas dasar jasa marketplace yang telah mempertemukan kedua pihak tersebut, platform Alami dan Investree berhak mendapatkan ujrah Sebesar 1% - 5% untuk biaya terhadap jasa layanannya, pemberi dana/funder juga berhak mendapatkan keuntungan/ujrah dari dana yang diberikan untuk dapat dikelola oleh borrower tersebut, margin/ujrah yang di dapat sebesar 12% - 20% efektif p.a. sesuai dengan tingkat resiko dan jangka waktu yang dipilih pada saat pembiayaan berlangsung. Ujrah ditetapkan sesuai kesepakatan pada awal akad dan berbentuk nominal sehingga jelas ketetapannya. Ujrah atas jasa yang telah dilakukan ini diberikan kepada Alami Sharia dan Investree syariah sesuai dengan kesepakatan dan ujrah yang funder dapatkan termasuk ke dalam imbal hasil dari pada pembiayaan yang didanainya. Ujrah yang didapat ini tidak termasuk ke unsur riba karena pengimplementasian untuk produknya menggunakan akad-akad syariah seperti akad Qardh, Wakalah bi-al ujrah, Mudharabah, ijarah dan musyarakah penggunaan akad dalam produknya sudah sesuai dengan ketentuan syariah.