Analisis Fenomena Master Of Ceremony Pada Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam

Latar belakang dari penelitian ini mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam belum sepenuhnya menghasilkan produk untuk menjadi Master of Ceremony, hanya sebatas menyelesaikan mata kuliahnya saja. Padahal sesuai dengan buku panduan akademik tahun akademik 2019/2020, Master of Ceremony merupakan mata kuliah wajib pada semester ganjil. Oleh sebab itu, ini akan menjadi fenomena pada mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam. Penelitian bertujuan untuk mengetahui minat mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam terhadap Master of Ceremony dan untuk mengetahui apa saja kendala mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam terhadap Master of Ceremony. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan proses pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan yang menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2019, dengan jumlah informan 10 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2019 minat terhadap MC karena menyukai Public Speaking, sebagai hobi, mengisi waktu luang, dan suka tampil di depan umum. Sedangkan yang tidak minat terhadap MC karena mengalami kendala pada mata kuliah MC dan Keprotokolan, yaitu kurang pemahaman, tidak seimbang antara teori dan praktik, demam panggung, tidak percaya diri, dan belajar daring. Saran dari peneliti untuk penelitian ini sebagai berikut: Bagi mahasiswa yang minat terhadap MC harus memiliki kriteria untuk menjadi MC, memiliki wawasan luas, dan menguasai teknik-teknik Master of Ceremony. Bagi mahasiswa yang terkendala dengan mata kuliah agar tetap terus belajar diluar dengan mengikuti seminar MC atau Public Speaking. Dan peneliti berharap untuk kedepannya semoga ada yang melanjutkan penelitian mengenai Master of Ceremony dikalangan mahasiswa agar dapat menambahkan ilmu yang bermanfaat.