Visum et Repertum Pada Kasus Penganiayaan Ditinjau Menurut Teori Pembuktian Hukum Pidana (Studi Putusan Nomor. 321/Pid.B/2019/PN.Bna).

Visum et Repertum merupakan keterangan tertulis yang dibuat oleh seorang Dokter atas permintaan resmi Penyidik tentang pemeriksaan medis terhadap tubuh manusia baik hidup dan mati ataupun pada bagian dari tubuh manusia yang berupa temuan dan interpretasinya, dibawah sumpah dan untuk kepentingan peradilan.Dasar hukum Visum et Repertum Pasal 133,179,186,187 KUHAP dan Stb nomor 350 tahun 1937. Fokus utama pembahasan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pembuktian Visum et Repertum dalam putusan pada kasus penganiayaan dan analisis yuridis atas Visum et Repertum pada putusan terhadap kasus penganiyaan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu melalui pendekatan yuridis normativ dan bersumber dari 2 (dua) bahan hukum. Hasil penelitian yang ditemukan menunjukkan bahwa,Visum et Repertum dalam pembuktian pidana yang menyangkut dengan tubuh manusia ialah merupakan sebagai alat bukti pendukung ataupun pengganti dari barang butkti (Corpus Delicti). Kemudian Penerapan Visum et Repertum dalam pembuktian perkara penganiayaan sangat besar peranannya dalam membantu hakim untuk menilai suatu perkara pererbuatan perkara tindak pidana penganiayaan dan menjadikannya sebagai alat buti yang sangat vital dan dapat membantu terangnya suatu perkara juga menjadi suatu dasar dari pertimbangan hukum dalam menjatukan putusan.