Identifikasi Timbulan dan Karakteristik serta Perencanaan Pengelolaan Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun Rumah Tangga di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh

Sampah B3 rumah tangga adalah sisa aktivitas manusia yang mengandung B3 dan/atau limbah B3 dalam bentuk padat. Berbeda dengan sampah rumah tangga lainnya, sampah B3 mengandung bahan dan atau bekas kemasan suatu jenis bahan berbahaya dan beracun, karena sifat atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup dan atau membahayakan kehidupan manusia. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu mengidentifikasi timbulan, komposisi dan karakteristik sampah B3 rumah tangga serta menentukan rekomendasi pengelolaannya. Metode identifikasi pada tugas akhir ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan menghitung timbulan dan menentukan karakteristik sampah B3 yang dihasilkan serta melakukan wawancara melalui kuesioner juga focus group discussion. Pengetahuan dan kesiapan masyarakat dalam mengelola sampah B3 rumah tangga dianalisis menggunakan skala likert dan analisis strategi menggunakan analisis SWOT. Hasil pengidentifikasian timbulan terhadap 18 responden selama 8 hari menenemukan jenis sampah B3 rumah tangga yaitu kemasan detergen pakaian, kemasan pelicin pakaian, kemasan pembersih toilet, kemasan minyak rem, kemasan insektisida, kemasan parfum, kemasan deodoran, kemasan obat-obatan, kemasan kosmetik dan kemasan sampo obat. Hasil identifikasi timbulan sampah B3 rumah tangga pada Kecamatan Meuraxa dalam satuan berat 537, 22 Kg/Hari dan dalam satuan volume 188,027 L/hari atau 0,02 kg/o/hari atau 0,007 liter/o/hari. Berdasarkan tingkat pendapatan dalam satuan berat High Income (HI) 0,007 kg/o/hari Medium Income (MI) 0,036 kg/o/hari dan Low Income (LI) 0,017 kg/o/hari dalam satuan volume HI 0,003 l/o/hari, MI 0,011 l/o/hari dan LI 0,009 l/o/hari. Timbulan Medium Income lebih besar dibandingkan dengan penduduk dengan pendapatan High Income dan Low Income. Karakteristik sampah B3 yang ditemukan adalah korosif, mudah terbakar dan beracun dengan komposisi tertinggi beracun sebanyak 81,879%. Tingkat pengetahuan dan partisipasi masyarakat dikatakan rendah dengan nilai 2,7 NC dan 2,4 NC. Pengelolaan pada Kecamatan Meuraxa mestinya dilakukan secara gabungan yaitu mengkombinasikan pengelolaan berbasis masyarakat dan pengelolaan berbasis pemerintah agar pengelolaan optimal.